Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Angpau Saat Imlek, dari Sejarah hingga Perluasan Makna di Indonesia

Kompas.com - 11/02/2021, 06:09 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Sementara itu, pendiri Museum Pustaka Tionghoa, Azmi Abubakar menyebut tradisi angpau dimaknai sebagai doa dan harapan dari si pemberi angpau kepada yang menerima.

"Enggak sah Imlek kalau enggak berbarengan dengan pemberian angpau. Biasanya dari orangtua ke anak, atau untuk mereka jomblo, belum menikah, biar sejahtera, cepat dapat jodoh, ada doanya lah, biar sehat dan segala macam," ucap Azmi kepada Kompas.com.

Bahkan, menurut Azmi, tradisi ini tidak berbeda seperti pemberian uang di tradisi lain seperti pada saat Hari Raya Idul Fitri.

"Maknanya seperti duit Lebaran, sudah menjadi budaya bangsa, istilahnya aja beda-beda," lanjut Dewan pakar perhimpunan Indonesia Tionghoa ini.

Baca juga: Jakarta Mendadak Bandeng saat Imlek, Ada Apa?

Di Indonesia, tradisi angpau tidak hanya dilakukan pada saat Hari Raya Imlek saja, tetapi juga di beberapa momen seperti ulang tahun dan pernikahan. 

Selain itu, angpau juga mengalami perluasan makna. Si amplop merah mulai hadir di berbagai kegiatan masyarakat Indonesia.

Contohnya seperti uang bonus yang diberikan oleh bos kepada para karyawannya.

"Jadi maknanya meluas ya. Ini sebenanya difusi kebudayaan yang berangsur selama ratusan tahun dan jadi kebudayaan umum," tutur Agni.

Setiap orang bebas menentukan berapa jumlah uang yang mereka siapkan dalam angpau.

Namun biasanya masyarakat Tionghoa menghindari nominal yang berkaitan dengan angka empat.

Sebab, pelafalan angka empat (shi) dalam Bahasa Mandarin artinya adalah "mati".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com