DEPOK, KOMPAS.com - Insiden tanah longsor terjadi tepat di bagian belakang rumah kontrakan di Perumahan Tirta Mandala, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Selasa (9/2/2021) dini hari.
Rumah kontrakan ini berdiri persis di bibir Kali Cijantung sehingga langsung berbatasan dengan turap beton kali tersebut.
Kejadian itu merupakan insiden tanah longsor ketiga yang terjadi di permukiman warga di Depok dalam 3 hari berturut-turut, dengan dampak yang paling parah.
Sebelumnya, pada Minggu (7/2/2021), insiden longsor terjadi di parit kompleks Permata Puri Cimanggis.
Baca juga: 3 Hari Terakhir, Depok Alami 3 Insiden Longsor di Permukiman
Lalu, pada Senin (8/2/2021), longsor terjadi di Perumahan Gema Pesona, Sukmajaya, merobohkan dinding pembatas antara perumahan yang berbeda ketinggian.
Berikut Kompas.com merangkum sejumlah fakta yang sejauh ini diketahui mengenai insiden longsor rumah kontrakan di Cilodong ini:
Ketua RT 002/003 Perumahan Tirta Mandala, Tuin, menceritakan kronologi sebelum insiden tanah longsor.
Rumah kontrakan ini berdiri persis di bibir Kali Cijantung sehingga langsung berbatasan dengan turap beton kali tersebut yang juga ikut longsor.
"Sorenya kan habis hujan, sampai maghrib hujan," kata Tuin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Kronologi Longsor di Tirta Mandala Cilodong Depok, Sempat Terdengar Bunyi Retakan
Saat itu, kata dia, aliran Kali Cijantung masih cukup deras meski hujan tidak lagi turun. Sekitar pukul 01.20 WIB, insiden longsor itu terjadi.
Beberapa menit sebelum longsor, kira-kira pukul 01.00 WIB, Tuin menyebut terdengar bebunyian janggal dari sekitar rumah kontrakan itu.
Belakangan diketahui bunyi itu semacam suara tanah dan turap beton yang retak lantaran hendak longsor.
"Ada suara kayak orang menimpuk-nimpuk di lokasi. Tok, tok, tok, begitu," ujar Tuin.
"Nah sekitar pukul 01.30, langsung, bruk, longsor. Itu korban sebagian masih ada di dalam," ia menambahkan.
Tuin mengatakan, rumah kontrakan tersebut terdiri dari 8 pintu yang semuanya terisi, total 20 penghuni. Seluruhnya kini mengungsi.
"(Rumah) sudah tidak bisa (dihuni)," kata Tuin.
"Kemarin sama Pak Lurah diminta dikosongkan semua," ia melanjutkan.
Baca juga: Dibangun di Bibir Kali, Rumah Kontrakan di Cilodong Depok Sudah 2 Kali Longsor
Tuin berujar, saat ini sebagian dari eks penghuni rumah kontrakan mengungsi ke rumah ketua RT.
"Sebagian diungsikan ke kontrakan yang masih kosong," kata dia.
Salah satu penghuni rumah kontrakan bahkan sempat ikut jatuh bersama tanah yang longsor.
"Tapi tidak apa-apa. Jatuh ke bawah saja, tidak sampai ke aliran kali," lanjut Tuin.
Tidak ada korban jiwa imbas insiden ini. Namun tanah longsor ini menimbulkan beberapa kerusakan dan dampak lain.
"Menyebabkan kerusakan satu sepeda motor dan satu mobil karena tertimpa (longsor)," jelas Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo, kepada Kompas.com, Rabu.
"Longsor yang terjadi menutupi saluran air dan membuat air meluap di dalam kompleks," imbuhnya.
Tuin mengungkapkan, sedikitnya sudah tiga kali insiden longsor terjadi di titik yang sama.
"Ini longsor ketiga. Pertama longsor saat belum dibangun (rumah kontrakan), masih pohon pohon bambu. Ini ketiga," jelas Tuin.
Meski demikian, dia mengaku tak ingat persis kapan longsor perdana itu terjadi.
"Pokoknya pertama longsor (saat) menggali pondasi kali saja," jelas Tuin.
Tuin melanjutkan, insdien longsor kedua terjadi saat rumah kontrakan itu sudah dibangun di titik yang sama dengan saat ini.
Ia juga mengaku tak mengingat secara persis kapan longsor kedua terjadi, namun sepanjang ingatannya, kira-kira berkisar 3-4 tahun sebelum insiden longsor baru-baru ini.
"Yang kedua sudah jadi kontrakan. Selang beberapa tahun ini baru kejadian lagi. Lupa ya, sekitar 3-4 tahunan," kata Tuin.
Ditanya lebih jauh soal legalitas rumah kontrakan tersebut, ia mengaku tak bisa memastikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.