Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semakin Longgar, PPKM Mikro Bakal Efektif Redam Pandemi Covid-19?

Kompas.com - 11/02/2021, 07:32 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Selain meminta PPKM tak lagi diterapakn, Pandu juga meminta tak berharap banyak kepada pemerintah untuk membuat kebijakan pengendalian Covid-19.

"Jadi peran serta masyarakat sekarang penting, karena masyarakat sudah enggak bisa berharap pemerintah berbuat sesuatu yang bisa mencegah penularan (Covid-19) di masyarakat," kata Pandu.

Dia meminta masyarakat mulai berpikir mandiri dan tidak berharap kepada pemerintah.

Peran masyarakat diharapkan saat perayaan Imlek pekan ini. Salah satunya dengan cara tidak mengadakan tradisi kumpul-kumpul bersama keluarga besar seperti Imlek yang dilakukan di tahun-tahun sebelumnya.

Apabila masih sangat menginginkan adanya acara kumpul keluarga, Pandu menyarankan agar acara diselenggarakan di ruangan terbuka agar meminimalkan penyebaran Covid-19.

"Acara keluarga sebaiknya jangan di ruangan tertutup kalau mau ada acara keluarga. Kalau bisa sih enggak usaha ada," tutur Pandu.

Anies tetap berharap PPKM mikro bisa efektif

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tetap berharap PPKM berbasis mikro bisa efektif.

Anies mengatakan, PPKM berbasis mikro diharapkan bisa efektif dalam empat hal, salah satunya adalah membangun kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan di tingkat RT/RW.

"Satu membangun kesadaran di tingkat lokal skala Komplek Kampung RT/RW tentang pentingnya di dalam keluarga untuk menjaga protokol kesehatan," kata Anies.

Harapan kedua, lanjut Anies, agar masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa segera mendapat penanganan di tingkat RT/RW.

Apabila ada masyarakat yang terpapar Covid-19 atau memiliki gejala Covid-19 bisa langsung diproses oleh gugus tugas yang ada di tingkat RT/RW sehingga meminimalkan penularan.

Harapan ketiga, kata Anies, agar masyarakat yang terpapar Covid-19 bisa segera mendapat tempat isolasi di tempat yang sudah ditentukan.

Langkah cepat diharapkan bisa mengurangi munculnya klaster keluarga yang saat ini mendominasi penularan Covid-19 di Jakarta.

Harapan terakhir adalah penanganan medis yang semakin baik dan memperbanyak kapasitas tempat tidur untuk pasien Covid-19.

"Dengan begitu maka kita akan punya cukup tempat untuk menangani, bila ditemukan kasus covid yang perlu penanganan khususnya yang ada komorbid," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com