JAKARTA, KOMPAS.com - Ada pemandangan tak biasa terjadi di Jalan Sulaiman Pasar Rawa Belong, Jakarta Barat, setiap Tahun Baru China, atau Imlek, datang.
Pasar yang biasanya ramai dengan pedagang bunga dan sayur-sayuran ini mendadak berubah menjadi lautan ikan bandeng.
Pedagang bandeng musiman pun bermunculan dan membuka lapak di sepanjang jalan tersebut.
Hal ini terjadi lantaran permintaan akan bandeng, terutama bandeng berukuran jumbo, meningkat setiap memasuki hari raya bagi warga keturunan Tionghoa tersebut.
Baca juga: Jakarta Mendadak Bandeng saat Imlek, Ada Apa?
Usut punya usut, fenomena "mendadak bandeng" jelang Imlek ini hanya terjadi di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya.
Tradisi ini kuat dipengaruhi oleh budaya masyarakat Betawi yang sering menyajikan bandeng di acara-acara spesial, seperti lamaran.
Dewan Pakar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Azmi Abubakar menegaskan, naiknya popularitas bandeng jelang Imlek di Jakarta merupakan bentuk akulturasi budaya antara etnis Tionghoa dan Betawi.
Tradisi ini sudah terjadi selama ratusan tahun.
"Tercatat dalam dokumen di Museum Peranakan Tionghoa, mereka (warga keturunan Tionghoa) sudah mencari bandeng di Cilincing (Jakarta Utara) dari tahun 1850-an. Kemudian sekarang terpusat di Rawa Belong," ujar Azmi, seperti dilansir senibudayabetawi.com.
Baca juga: Jelang Perayaan Imlek, Harga Bandeng di Jakarta Barat Naik Dibanding Tahun Lalu
Pemilik Museum Peranakan Tionghoa di Tangerang Selatan, Banten, itu mengatakan, bandeng yang dicari adalah yang durinya banyak karena melambangkan kemakmuran.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.