Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liga 1 Tak Jelas, Reva Adi Utama: Kontrak di Klub Habis, Jual Mahar demi Bisnis

Kompas.com - 11/02/2021, 16:44 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

"Enggak berani tarkam, karena riskan juga. Bisa cedera, bahaya. Selain itu, sebelumnya di kontrak saya tertulis dilarang main tarkam. Kalau ketahuan, kena penalti," ungkapnya.

Tak ada perlindungan PSSI

Alya mengungkapkan, sang suami mengalami pemotongan gaji sejak April 2020. Reva diupah sebesar 25 persen dari gaji yang semestinya.

"Sejak April tahun lalu cuma dapat gaji 25 persen. Mungkin angkanya masih besar, tapi itu tidak cukup. Lifestyle pemain bola dengan masyarakat biasa itu beda. Atlet harus beli vitamin, suplemen, belum lagi saat harus latihan, nge-gym. Kan bayar," jelas Alya.

Persentase gaji tersebut, menurut Alya, tidak sesuai dengan imbauan PSSI kala itu yang meminta klub menggaji pemainnya sebanyak 50 persen dari kesepakatan.

"Tidak ada kejelasan dan kayak tidak dilindungi oleh PSSI. Pas (Reva) tanda tangan kontrak kedua dibilangnya liga jadi atau enggak, gaji dibayar 50 persen. Nyatanya tidak," keluhnya.

"Yang terdampak bukan cuma pemain bola, tapi banyak seperti pelatih dan wasit. Seharusnya ada bantuan. Ini yang rugi klub. Mestinya PSSI bantu talangin (gaji) dulu, nanti klub ganti setelah kembali normal," lanjut Alya.

Alya mengambil contoh Persipura Jayapura, klub yang baru-baru ini terpaksa membubarkan tim karena sponsor berhenti memberi dana.

"Persipura kemarin tiba-tiba sponsornya enggak mau kasih uang. Pemainnya dibubarin begitu saja. Tidak ada perlindungan sama sekali. Berarti hitam di atas putih pada kontrak yang ditandatangani untuk apa dong? Formalitas doang?" ucap Alya.

Alya juga mengungkapkan sekarang banyak pesepak bola, termasuk Reva, yang mengikuti fun football.

"Sekarang marak fun football, artis-artis main sama pemain bola. Mereka adain tur lho, main bola kemana-mana. Terus kenapa liga enggak bisa? Ini benar-benar kondisi sulit buat keluarga pemain bola," beber Alya.

Baca juga: Satu Harapan dalam Rapat Tanpa Keputusan PSSI, Kemenpora, dan Polri

Kontrak habis, pemain banting stir

Kompetisi liga yang belum menemukan ketidakjelasan tak hanya berdampak pada ekonomi Reva. Dijelaskan Alya, sang suami saat ini tak memiliki klub sejak kontraknya di Barito Putera habis.

"Kontrak Reva sudah habis. Sekarang dia enggak ada pemasukan dari mana-mana dan enggak ada klub yang mau perpanjang klub. Mereka enggak mau bikin blunder dengan kontrak pemain sementara liga belum ada," kata Alya.

"Banyak pemain yang berstatus free transfer sekarang," lanjutnya.

Lantaran tak punya klub, Reva sekarang menanti kabar baik dari agennya terkait klub baru.

"Sekarang aku bernaung di agency yang untuk nyariin klub. Aku tinggal jaga kondisi saja, latihan setiap hari. Sisanya agen yang mengurus, yang nawarin aku dan kirim CV (curriculum vitae) aku ke klub-klub lain. CV aku juga sudah dimasukkin ke transfer market international supaya bisa main di luar," jelas Reva.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Polisi Temukan Dua Luka di Kepala Wanita yang Tewas Bersimbah Darah di Bogor

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Pembunuh Wanita di Bogor Ternyata Suaminya Sendiri

Megapolitan
Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Diduga Korban Pembunuhan, Wanita di Bogor Ditemukan Tewas Bersimbah Darah

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

[POPULER JABODETABEK] Polisi Hentikan Kasus Aiman Witjaksono | Pengakuan Sopir Truk yang Tabrakan di GT Halim Utama

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Tarif Tol Jakarta-Pekalongan untuk Mudik 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com