Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Mantan Satpam Telah Berencana Tusuk Plt Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta

Kompas.com - 11/02/2021, 19:59 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah mengonfirmasi bahwa RH (43) telah merencanakan aksi penusukan terhadap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya.

RH diketahui telah membawa sebilah belati untuk menusuk Gumilar saat datang ke Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta pada Rabu (10/2/2021).

"Iya (sudah berencana menusuk). Karena belati pun juga sudah dibawa dari rumah," ujar Azis dalam rekaman suara yang diterima, Kamis (11/2/2021).

Menurut Azis, RH tidak secara khusus menargetkan korban penusukannya. Azis menyebutkan, siapapun yang ditanya RH dan memberikan jawaban yang tak sesuai bisa menjadi korban penusukan RH.

Baca juga: Berawal dari Putus Kontrak, Mantan Satpam Tusuk Plt Kadis Pariwisata DKI Jakarta

"Sejak tanggal 8 Februari, dia (RH) sebenarnya sudah emosi dan mengancam. Tanggal 8 Februari dia tidak tahu apa bawa sajam atau tidak. Kemungkinan dia baru mengancam," ujar Azis.

RH diketahui sempat datang ke Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta pada Senin (8/2/2021) untuk menanyakan status kontrak kerjanya sebagai satpam. RH telah bekerja 8 tahun sebagai satpam dan kini telah diputus kontrak.

Pada Senin lalu, RH bertemu dengan bagian kepegawaian Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk menanyakan status kontrak kerjanya yang habis.

Baca juga: Polisi: Plt Kadis Pariwisata DKI Kena Luka Tusuk Sedalam 4 Cm di Paha, Satpam Ditusuk di Dada

Namun, RH disarankan untuk menanyakan ke Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

Menurut Azis, RH bekerja sebagai petugas satpam di kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tetapi kontrak kepegawaiannya ada di Dinas Kebudayaan.

Kedua dinas tersebut mulanya tergabung dalam Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta.

"Pada tanggal 10 Februari, dia sudah persiapkan senjata tajam tersebut. Kebetulan dia sedang konfirmasi kepada PLT Kepala Dinas Parekraf DKI Jakarta. Pejabat (Gumilar) itu juga tak menduga karena berpikirnya menanyakan biasa. Ternyata setelah diberikan jawaban, dan jawaban itu normatif bukan seperti perselisihan, tidak," tambah Azis.

Pada Rabu (10/2/2021), RH datang ke Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta untuk bertemu Gumilar. RH ingin kembali menanyakan status kontrak kerjanya kepada Gumilar.

"Di jam kejadian peristiwa tersebut dia mendapatkan jawaban yang sama, jadi pelaku bermaksud ingin melakukan konfirmasi ke Plt Kadis langsung, tapi kepala menyampaikan normatif apa adanya bahwa pelaku ini pegawai yang diangkat kontrak di Dinas Kebudayaan, silakan bertanya ke sana," kata Azis.

RH juga kesal mendapatkan jawaban yang dianggapnya normatif. Kemudian, RH menusuk Gumilar.

"Pada saat pelaku bertemu dengan Plt (di) Kantor Dinas Pariwisata di lantai dua, pelaku mengeluarkan pisau yang dibawa di dalam tasnya, selanjutnya menusuk Plt Kadis Pariwisata di bagian paha atas," ujar Azis saat dikonfirmasi, Rabu sore.

RH kemudian bermaksud kabur usai menusuk Gumilar. Seorang petugas satpam kemudian memergoki RH membawa pisau dan kemudian turut menjadi korban penusukan oleh RH.

"Sekuriti (korban 2) melihat pelaku membawa pisau dan langsung menghalaunya, namun pelaku malah menusuk sekuriti (korban 2) di bagian dada atas sebelah kiri," kata Azis.

Petugas satpam tersebut kemudian mengalami luka di bagian dada. Petugas satpam lainnya lalu membantu untuk menangkap RH.

"Selanjutnya datang sekuriti lainnya membantu dan menghubungi petugas kepolisian, selanjutnya pelaku berhasil ditangkap," tutur Azis.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com