Maknanya, lanjut Lili, tidak membuang rezeki yang datang ke penghuni rumah tersebut.
"Kalau menyapu itu dari luar ke dalam rumah. (Debunya) tidak boleh langsung dibuang. Ditaruh dulu tidak apa-apa. Makanya gunanya malam Imlek beres-beres itu karena kita tidak boleh menyapu (selama Imlek). Menyapu itu membuang rezeki yang mau masuk (ke rumah)," papar Lili.
Debu hasil menyapu tersebut, menurut Lili, lalu dibuang sekitar satu hari setelah Imlek.
"(debu dibuang) tunggu setelah habis Imlek, dua hari lah. Malam Imlek, Imlek, besoknya sudah boleh," katanya.
3. Sediakan lauk ikan, ayam, babi dan kue lapis
Menyediakan banyak makanan yang nikmat juga merupakan tradisi saat Imlek.
Akan tetapi, menurut Lili, ada tiga lauk yang wajib tersedia saat Imlek, yaitu ikan, daging babi, dan daging ayam.
"Ikan, terutama bandeng, maknanya adalah sumber keberkahan, keuangan karena sisiknya mengilap seperti berlian. Daging babi dan ayam kurang lebih sama, lambang kesuburan. Makanan ini kan dianggap mewah. Artinya setidaknya setahun sekali kita bisa makan enak," kata Lili.
Selain lauk, kue lapis juga menjadi penganan yang wajib disediakan saat Imlek.
"Kue lapis atau kue apapun yang berlapis-lapis itu wajib. Jadi, rezeki kita itu bertumpuk berlapis-lapis," ucap Lili.
4. Kenakan baju baru
Mengenakan pakaian baru juga dianggap keharusan saat merayakan Imlek.
Bahkan, Lili mengungkapkan bahwa pakaian dalam juga wajib baru.
"Maknanya itu, semua hal-hal jelek di tahun-tahun lalu itu sudah kita ganti jadi yang baru," kata Lili.
5. Jangan berbicara negatif
Sementara itu, Hartanto menjelaskan, selama perayaan Imlek tidak diperkenankan untuk berkata hal-hal buruk dan negatif.
"Ya, tidak boleh. Berkata harus yang baik. Keseharian kita memang seperti itu dididik. Karena itu, kita menjaga tradisi itu. Kalau hari baik, kita enggak boleh ribut, kata-kata juga harus dijaga," ucap Hartanto.
Lili menambahkan, jika tak sengaja berbicara hal-hal negatif, orang tersebut harus langsung minta maaf.
"Kalau tidak sengaja terucap, kita langsung minta maaf," ujar Lili.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.