Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Penusukan Plt Kadis Pariwisata DKI Jakarta, Berawal dari Mantan Satpam Sakit Hati Diputus Kontrak

Kompas.com - 12/02/2021, 06:36 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

RH juga menanyakan status kontraknya yang habis kepada Gumilar.

3. Kesal dan mengancam

RH kesal mendapatkan jawaban yang dianggapnya normatif terkait status pemutusan kontrak kerja.

Pelaku diminta menanyakan status kontrak kerjanya kepada pihak Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.

"Dijawab seperti itu timbul amarah pada tanggal 8 Februari. Kemudian, tersangka sampaikan ancaman kepada salah satu pegawai di bidang kepegawaian," ujar Azis.

"'Hari ini Bapak boleh selamat, lain hari Bapak pulang tak selamat.' Itu ancaman ke orang lain, yaitu pegawai bidang kepegawaian," ujar Azis menirukan ancaman RH.

Pelaku mendapatkan jawaban serupa dari Gumilar saat bertemu di kantor Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.

Baca juga: Sebelum Tusuk Plt Kadis Pariwisata DKI, Pelaku Sempat Ancam Pegawai Disparekraf

“Jadi pelaku bermaksud ingin melakukan konfirmasi ke Plt Kadis langsung, tapi kepala dinas menyampaikan normatif apa adanya bahwa pelaku ini pegawai yang diangkat kontrak di Dinas Kebudayaan, silakan bertanya ke sana," kata Azis.

4. Eksekusi

RH merencanakan aksi penusukan terhadap Gumilar Ekalaya. Pelaku membawa sebilah belati untuk menusuk Gumilar saat datang ke kantor.

"Iya (sudah berencana menusuk). Karena belati pun juga sudah dibawa dari rumah," ujar Azis.

Menurut Azis, RH tidak secara khusus menargetkan korban penusukannya. Azis menyebutkan, siapapun yang ditanya RH dan memberikan jawaban yang tak sesuai bisa menjadi korban penusukan RH.

"Sejak tanggal 8 Februari, dia (RH) sebenarnya sudah emosi dan mengancam. Tanggal 8 Februari dia tidak tahu apa bawa sajam atau tidak. Kemungkinan dia baru mengancam," ujar Azis.

RH berusaha kabur usai menusuk Gumilar. Seorang petugas satpam kemudian memergoki RH membawa pisau dan kemudian turut menjadi korban penusukan oleh RH.

"Sekuriti (korban 2) melihat pelaku membawa pisau dan langsung menghalaunya, namun pelaku malah menusuk sekuriti (korban 2) di bagian dada atas sebelah kiri," kata Azis.

Sekuriti tersebut kemudian mengalami luka di bagian dada. Sekuriti lain lalu membantu untuk menangkap RH.

"Selanjutnya datang sekuriti lainnya membantu dan menghubungi petugas kepolisian, selanjutnya pelaku berhasil ditangkap," tutur Azis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Protes Penutupan Saluran Air, Massa Geruduk Klinik Kecantikan Milik Tompi di Bintaro

Megapolitan
Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Mayat Terbakar Ditemukan di Lanud Halim Perdanakusuma

Megapolitan
Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Diduga Bakar Kebun di Tangerang, Seorang Lansia Tewas Terpanggang

Megapolitan
Minta Persetujuan Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta, Pemprov DKI Kirim Surat ke DPRD

Minta Persetujuan Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta, Pemprov DKI Kirim Surat ke DPRD

Megapolitan
Heru Budi Minta DTKJ Fokus Atasi Kemacetan Jakarta

Heru Budi Minta DTKJ Fokus Atasi Kemacetan Jakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Losion Anti-nyamuk dan Obat Sakit Kepala Dekat Jasad Pria di Sawah Besar

Polisi Temukan Losion Anti-nyamuk dan Obat Sakit Kepala Dekat Jasad Pria di Sawah Besar

Megapolitan
Thamrin City Kini Cuma Ramai di Lantai Dasar, Pedagang di Lantai Atas Menjerit

Thamrin City Kini Cuma Ramai di Lantai Dasar, Pedagang di Lantai Atas Menjerit

Megapolitan
Heru Budi Harap Anggota DTKJ Periode 2023-2023 Laksanakan Tugas dengan Baik

Heru Budi Harap Anggota DTKJ Periode 2023-2023 Laksanakan Tugas dengan Baik

Megapolitan
Pemkab Bekasi Salurkan 3,8 Juta Liter Air ke 45 Desa Terdampak Kekeringan

Pemkab Bekasi Salurkan 3,8 Juta Liter Air ke 45 Desa Terdampak Kekeringan

Megapolitan
Kronologi Pasutri Ditusuk Adik Ipar di Gambir, Berawal Hendak Tagih Hutang

Kronologi Pasutri Ditusuk Adik Ipar di Gambir, Berawal Hendak Tagih Hutang

Megapolitan
Fokus Kurangi Kemacetan, Heru Budi Mengukuhkan Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta

Fokus Kurangi Kemacetan, Heru Budi Mengukuhkan Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta

Megapolitan
Sesalkan Tahanan Rutan Polres Depok Tewas Dianiaya, Kompolnas: Tak Dibenarkan Main Hakim Sendiri

Sesalkan Tahanan Rutan Polres Depok Tewas Dianiaya, Kompolnas: Tak Dibenarkan Main Hakim Sendiri

Megapolitan
Sapi yang Ditemukan Nelayan di Perairan Kali Baru Kini Sudah Dijual

Sapi yang Ditemukan Nelayan di Perairan Kali Baru Kini Sudah Dijual

Megapolitan
Polisi Imbau Perusak Lapak Dagangan di Pasar Kutabumi Serahkan Diri

Polisi Imbau Perusak Lapak Dagangan di Pasar Kutabumi Serahkan Diri

Megapolitan
Lahan Kosong di Belakang Universitas Bhayangkara Bekasi Terbakar

Lahan Kosong di Belakang Universitas Bhayangkara Bekasi Terbakar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com