RH juga menanyakan status kontraknya yang habis kepada Gumilar.
RH kesal mendapatkan jawaban yang dianggapnya normatif terkait status pemutusan kontrak kerja.
Pelaku diminta menanyakan status kontrak kerjanya kepada pihak Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
"Dijawab seperti itu timbul amarah pada tanggal 8 Februari. Kemudian, tersangka sampaikan ancaman kepada salah satu pegawai di bidang kepegawaian," ujar Azis.
"'Hari ini Bapak boleh selamat, lain hari Bapak pulang tak selamat.' Itu ancaman ke orang lain, yaitu pegawai bidang kepegawaian," ujar Azis menirukan ancaman RH.
Pelaku mendapatkan jawaban serupa dari Gumilar saat bertemu di kantor Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif DKI Jakarta.
Baca juga: Sebelum Tusuk Plt Kadis Pariwisata DKI, Pelaku Sempat Ancam Pegawai Disparekraf
“Jadi pelaku bermaksud ingin melakukan konfirmasi ke Plt Kadis langsung, tapi kepala dinas menyampaikan normatif apa adanya bahwa pelaku ini pegawai yang diangkat kontrak di Dinas Kebudayaan, silakan bertanya ke sana," kata Azis.
RH merencanakan aksi penusukan terhadap Gumilar Ekalaya. Pelaku membawa sebilah belati untuk menusuk Gumilar saat datang ke kantor.
"Iya (sudah berencana menusuk). Karena belati pun juga sudah dibawa dari rumah," ujar Azis.
Menurut Azis, RH tidak secara khusus menargetkan korban penusukannya. Azis menyebutkan, siapapun yang ditanya RH dan memberikan jawaban yang tak sesuai bisa menjadi korban penusukan RH.
"Sejak tanggal 8 Februari, dia (RH) sebenarnya sudah emosi dan mengancam. Tanggal 8 Februari dia tidak tahu apa bawa sajam atau tidak. Kemungkinan dia baru mengancam," ujar Azis.
RH berusaha kabur usai menusuk Gumilar. Seorang petugas satpam kemudian memergoki RH membawa pisau dan kemudian turut menjadi korban penusukan oleh RH.
"Sekuriti (korban 2) melihat pelaku membawa pisau dan langsung menghalaunya, namun pelaku malah menusuk sekuriti (korban 2) di bagian dada atas sebelah kiri," kata Azis.
Sekuriti tersebut kemudian mengalami luka di bagian dada. Sekuriti lain lalu membantu untuk menangkap RH.
"Selanjutnya datang sekuriti lainnya membantu dan menghubungi petugas kepolisian, selanjutnya pelaku berhasil ditangkap," tutur Azis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.