Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Elektabilitas Risma Melonjak Usai Blusukan di Jakarta...

Kompas.com - 15/02/2021, 14:47 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

Misalnya dengan membereskan sistem bantuan sosial untuk penanggulangan Covid-19 yang dikorupsi oleh Mensos sebelumnya, Juliari Batubara, rekan separtai Risma di PDI-P.

"Sebagai Mensos tugasnya dia berat. Dia harus kembalikan citra tiga lembaga. Presiden, Kemensos, dan PDI-P yang kemarin kadernya korupsi," kata Hendri.

Dibantah PDI-P

Namun PDI-P sebagai parpol tempat Risma bernaung membantah spekulasi yang mengaitkan blusukan Risma dengan Pilgub DKI.

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat menegaskan, kegiatan blusukan Risma sejak menjabat sebagai Menteri Sosial merupakan bagian dari tugas untuk membantu masyarakat penyandang masalah sosial.

Baca juga: Survei Median Cagub Jakarta: Elektabilitas Anies Stagnan, Bisa Terancam Risma

Djarot menegaskan, kegiatan Risma tersebut tidak terkait sama sekali dengan Pilkada DKI Jakarta.

"Tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI yang akan dilaksanakan di tahun 2022," kata Djarot saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Menurut Djarot, pro dan kontra soal aksi blusukan Risma tidak menjadi masalah. Djarot mengatakan, tradisi untuk menyatu dengan rakyat merupakan bagian dari kultur kepemimpinan di PDI-P.

"Pro, kontra, maupun syak wasangka silakan saja. Tetapi kultur kepemimpinan untuk blusukan sudah menjadi role model di PDI Perjuangan bagi kader partai yang ditugaskan di eksekutif, legislatif, dan struktur partai," jelasnya.

Djarot berpendapat, apa yang dikerjakan Risma semestinya menjadi motivasi bagi Pemprov DKI Jakarta dan daerah lain untuk mengatasi beragam persoalan sosial masyarakat.

Elektabilitas Risma meningkat

Terlepas apapun motif Risma, namun ia telah diuntungkan secara elektabilitas karena kegiatan blusukannya di Jakarta. Hal itu tergambar dari hasil survei Media Survei Nasional (Median).

Dalam survei terbaru yang digelar awal Februari ini, Risma dipilih oleh 23,5 persen responden.

Angka itu didapat melalui survei semi terbuka dimana responden diberi 16 nama calon gubernur.

Angka itu meningkat signifikan ketimbang survei pada Juli 2020 lalu. Dengan metode yang sama, Risma saat itu hanya dipilih oleh 4,2 persen responden.

"Elektabilitas Risma meningkat signifikan sampai 19 persen hanya dalam waktu kurang dari setahun," kata Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurrahman, Senin (15/2/2021).

Ade menilai melonjaknya elektabilitas Risma tak lain karena blusukan yang kerap dilakukannya di DKI Jakarta setelah dilantik jadi Mensos.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com