Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Stara, Ibu Hamil di Era Pandemi: Jarang Kontrol dan Cemas Bayi Dites Swab

Kompas.com - 15/02/2021, 16:43 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

"Di trimester pertama, (kehamilan) terasa lebih engap karena harus pakai masker terus dan mobilitas masih tinggi. Saya masih masuk shift di kantor dengan kapasitas 50 persen. Alhamdulillah, kantor pengertian. Karyawan yang hamil dianjurkan WFH. Saya sudah full WFH sejak Januari lalu setelah sounding ke kantor pas Desember 2020," kata Stara.

"Tapi, di trimester 2 ini sudah merasa normal walau masih maskeran karena memang frekuensi keluar rumah sudah lebih sedikit juga," tambahnya.

Kehamilan di era pandemi pun membuat Stara lebih ekstra menjaga kebersihan.

"Setiap habis keluar rumah, langsung mandi, barang-barang wajib disemprot disinfektan, rutin cuci tangan sama pakai hand sanitizer. Jadi lebih bersih karena sadar apa yang saya makan dan pegang juga bisa nyampe ke bayi di perut. Selain itu, anak pertama juga masih nemplok banget sama saya," jelasnya.

Kecemasan jelang melahirkan

Stara mengungkapkan, dirinya lebih cemas menjelang melahirkan ketimbang selama menjalani kehamilan anak keduanya.

"Cemasnya lebih ke nanti menjelang lahiran dan setelahnya. Karena, untungnya, dua anak saya ini sangat kooperatif dengan ibunya dalam arti enggak pernah bikin mual, pusing, muntah, dan sebagainya," ucap Stara.

Kecemasan pertama, Stara menjelaskan, berkaitan dengan keinginannya untuk melahirkan secara normal setelah melakukan operasi caesar pada kelahiran anak pertama.

"Saya tuh berharap bayi nomor dua ini lahirannya VBAC (lahir normal setelah caesar). Jadi, sepertinya di pemeriksaan berikutnya, saya akan ganti dokter ke dokter yang memang sudah pernah menjalankan proses VBAC itu karena tidak semua dokter mau," paparnya.

Kecemasan berikutnya adalah saat melahirkan, termasuk apakah nantinya sang bayi harus menjalani tes swab.

"Saya lebih cemas pas lahiran, misalnya apakah harus pakai masker, kan engap. Lalu, boleh atau tidak (melahirkan) ditemani suami, dan apakah bayinya saat sudah lahir harus di-swab atau bagaimana," ujar Stara.

"Kalau baca beberapa berita, iya (bayi baru lahir) di-swab. Kalau ditemani suami bisa jika kelahiran normal. Kalau caesar kayaknya enggak bisa, tergantung rumah sakitnya," tambahnya.

Baca juga: Yang Perlu Dipahami Ibu Hamil dan Menyusui soal Vaksin Covid-19

Ketimbang merasa cemas, Stara pun berusaha tetap berpikir positif demi dirinya dan calon bayi.

"Supaya tetap positif, saya lebih ikuti insting. Enggak maksain fisik. Misalnya, capek masak, ya pesan antar saja. Dibawa simple dan happy saja. Sering main sama anak dan bapaknya juga bikin bahagia, jadi ada support system," ucapnya.

Stara pun menyarankan beberapa hal kepada sesama ibu hamil (bumil).

"Pesan saya, bumil perlu cek sumber dulu ketika membaca berita enggan menyenangkan soal kehamilan di masa pandemi. Itu hanya nambah pikiran saja. Tanya ke ahlinya, karena jika cuma tanya ke sesama ibu hamil, pengalaman hamil tiap orang kan berbeda. Tidak bisa disamain persepsinya," ujar Stara.

"Bikin senang diri sendiri, misalnya movie marathon kek, apa kek. Pokoknya jangan stres. Juga, lebih jaga kebersihan termasuk tentunya makanan, minum vitamin, terapkan 3M, seminim mungkin keluar rumah," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com