Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangkapan Kakap Tim Raimas Backbone, Pelanggaran SIM di Mata Reserse Polres Jaktim

Kompas.com - 16/02/2021, 07:10 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bripka Ambarita, Komandan Tim Raimas Backbone Polres Jakarta Timur semringah. Patroli rutin malam itu berbuah manis.

Ambarita mengaku akhirnya menemukan kelompok yang selama ini dicari. Tangkapan kakap!

Kegirangan Ambarita terekam dalam video yang diunggah di akun YouTube Raimasbackbone Official.

Sabtu (13/2/2021) dini hari, tim Raimas melihat orang yang mencurigakan ketika melintas di Jalan Amalia, Penggilingan, Jakarta Timur.

Dalam video, tampak tiga orang di sekitar lokasi.

"Kalian kerja apa sih?" tanya Ambarita kepada mereka.

"Anggota Rumbo, ndan," jawab salah satunya.

Mendengar jawaban "Rumbo", Ambarita langsung mengetahui apa aktivitas mereka.

"Ooooh... kencingan gas, coy. Sini dulu kau, sudah lama kalian saya cari. Pegangin itu semua, pegangin. Penyelundupan ini," kata Ambarita kepada timnya.

"Dapat nih kita, kakap nih," tambah Ambarita kepada timnya.

Baca juga: Kisah Bripka Ambarita: Gagal Tes Akabri, Kerja di Perusahaan Cat, hingga Pimpin Raimas Backbone

Tiga orang di lokasi merupakan seorang sopir dan dua kenek. Di lokasi tampak sejumlah mobil pick up yang tertutup terpal.

Saat itu, Ambarita fokus kepada dua mobil pick up.

Satu mobil berisi tabung gas 3 kg alias gas melon. Satu mobil lagi berisi tabung gas 12 kg.

"Dia yang bilang anggota Rumbo," ucap Ambarita sambil membuka terpal penutup bak berisi penuh tabung gas melon.

Ambarita lalu membuka ingatan timnya ketika mereka menggerebek lokasi pengoplosan tabung gas.

"Ini sudah lama saya buru. Oke, dapat kita kakap," ucap Ambarita.

Ambarita kemudian menginterogasi ketiganya. Ia bertanya, di mana markas mereka.

Sang sopir menyebut "PIK".

"Ada oknum katanya yang jaga, aparat?" tanya Ambarita lagi.

"Ngga tau, pak," jawab sopir.

Ambarita kemudian bertanya dari mana mobil tersebut berasal. Sang sopir mengaku setiap pagi mengambil mobil di parkiran Resti, lalu mendistribusikan tabung gas tersebut.

Ia mengaku setiap hari diinfokan bosnya ke toko mana saja tabung gas 12 kg tersebut diantar. Sekali trip, ia mengaku dibayar Rp 100.000.

Ketika ditanya apakah ia tahu bahwa tabung gas 12 kg tersebut hasil oplosan dari tabung gas melon, sopir itu mengaku tidak tahu.

"Tahu atau pura-pura ngga tahu?" tanya Briptu Jepri.

"Kalau cerita-cerita, yah tahu," timpal sopir disambut tawa para polisi.

Saat itu, Ambarita berkali-kali bertanya apakah mereka tahu lokasi pengoplosan. Mereka selalu menjawab tidak tahu.

Sang sopir mengaku sempat bertanya-tanya dari mana tabung-tabung gas tersebut berasal. Ia hanya mendapat jawaban mobil berisi tabung gas itu berasal dari PIK.

"Lu tinggal antar aja susah banget, banyak cerita," ucap sopir menirukan ucapan bosnya.

Ambarita kemudian menjelaskan modus pengoplosan tabung gas berdasarkan kasus-kasus yang sudah diungkap Kepolisian sebelumnya.

Baca juga: Polisi Beri Penjelasan soal Mobil Diduga Angkut Gas Oplosan Bersubsidi di Jaktim

Komplotan pelaku memindahkan gas dari tabung melon yang disubsidi pemerintah ke tabung gas 12 Kg.

Tabung gas 12 kg dijual ke masyarakat tanpa subsidi, sehingga harga per kilogramnya lebih mahal.

Selisih harga tersebut yang dimanfaatkan komplotan pengoplos untuk meraup untung.

Praktik tersebut merugikan masyarakat, terutama kelompok bawah yang berhak mendapatkan gas 3 kg.

Dalam video, Ambarita juga berkomunikasi dengan anggota timnya soal dugaan ada oknum yang membeking aktivitas tersebut.

"Ini katanya ada oknum, Jep, yang membekingi," kata Ambarita.

"Ini banyak yang benci sama kita kalau kaya gini," ucap Ambarita saat membongkar isi tas si sopir.

"Makin banyak yang benci," timpal anggota timnya.

Tim Raimas tidak langsung mengembangkan temuan tersebut lantaran bukan kewenangannya sebagai anggota satuan Sabhara.

Tiga orang tersebut berikut mobil berisi puluhan tabung gas kemudian diserahkan ke Reserse Polres Jaktim.

"Nanti pihak Reserse yang mengembangkan ke tempat pengoplosan. Nanti kalau kita kesana jadi ambigu," ucap Ambarita.

Dalam akun Instagram @raimasbackbone dijelaskan bahwa mobil pick up tersebut berisi 76 tabung gas 12 kg.

"Mengamankan 3 orang laki-laki, 1 sopir dan 2 kernet dari satu unit mobil pick up yang berisikan 76 tabung gas elpiji 12 kg, yang diduga adalah hasil oplosan dari tabung subsidi 3 kg, ke non subsidi 12 kg," tulis akun Instagram @raimasbackbone dalam unggahannya, Sabtu (13/2/2021).

Ketika dikonfirmasi ulang soal kasus tersebut, Ambarita tak berkomentar banyak.

"Untuk ada atau tidaknya unsur pidana, tanyakan ke bagian reserse," tutur Ambarita.

Tak temukan tindak pidana

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Jakarta Timur Kompol Indra Tarigan menyebut, pihaknya tidak menemukan tindak pidana terkait temuan tim Raimas tersebut.

"Kalau namanya oplosan itu, kan harus ada tempat (penampungan), ada alatnya, ada tabung yang dioplos. Ini yang tidak ditemukan," ucap Indra saat dihubungi, Senin.

"Kasusnya cuma sampai di Sabhara doang. Kan itu dibawa ke sini setelah patroli ceritanya. Saya belum tahu juga," tambah Indra.

Indra mengatakan, pelanggaran yang ditemukan pihaknya hanya kelebihan muatan dan soal surat izin mengemudi (SIM).

"Ini melebihi muatan. Terus SIM-nya A, bukan yang umum. Jadi kalau mengangkut barang itu harus SIM A umum," ucap dia.

Indra mengaku bahwa tiga orang yang dibawa tim Raimas sudah dibebaskan lantaran tidak ditemukan tindak pidana.

"(Tiga orang) kemarin juga sudah dipulangin kok pas saya tanya. Kalau ada unsur pidananya akan kami proses," kata Indra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com