Sontak, Rahmat pun mengejar JS untuk menegurnya.
"Saya tegur pertama kali dia enggak minta maaf, dia malah ngedumel sambil tutup kaca. Saya kejar lagi," terang Rahmat ketika dihubungi Senin (15/2/2021).
Pada kali kedua Rahmat mengetuk kaca mobil JS, pelaku langsung menodongkan senjata api mainan yang dibawanya ke arah teman Rahmat.
"Karena kan saya enggak tahu awalnya itu senjata api asli atau mainan. Saya mundur karena teman saya bilang, 'mundur gue enggak mau mati konyol, jangan deket'. Akhirnya pelanin kendaraan," lanjutnya.
Kemudian, pemotor lain yang mengemudikan kendaraannya di belakang Rahmat dan menyaksikan kejadian tersebut meminta Rahmat untuk kembali mengejar mobil JS.
Rahmat pun kembali mengejar JS bersama pemotor lain tersebut.
Namun, pemotor lain meneriaki JS dengan sebutan maling sehingga warga di sekitar segera membantu mengejar JS.
"Saya kaget pas (pelaku) diteriaki maling, jangan diteriakin dong nanti orang (pelaku) mati dikeroyok," sambung Rahmat.
"Akhirnya mobil pelaku dihentikan di dekat Indomaret setelah pengendara motor palangin dan di depannya memang ada mobil lagi," ucapnya.
Namun, ketika dikepung dan diminta turun dari kendarannya oleh warga, JS tak kunjung turun.
"Pas polisi datang juga nggak mau turun dia, sampai polisi keluarin dua kali tembakan peringatan, dia baru turun dari mobil," jelas Rahmat.
Usainya, JS digiring ke Mapolres Jakarta Barat untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.