Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MUI Tangsel Sarankan Vaksinasi Covid-19 Dilakukan Malam Hari Selama Ramadhan

Kompas.com - 16/02/2021, 14:10 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangerang Selatan menyarankan agar penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan pada malam hari ketika bulan puasa.

Hal tersebut agar proses dan target vaksinasi Covid-19 tidak terkendala saat Ramadhan karena banyak masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.

"Akan lebih baik di malam hari. Jadi menjaga, lebih aman. Kalau siang hari kan puasa. Belum tau bahaya atau enggak karena perut kosong," ujar Sekretaris MUI Tangerang Selatan Abdul Rojak, Selasa (16/2/2021).

Baca juga: Pemkot Tangsel Minta Arahan Pusat soal Vaksinasi Covid-19 Saat Ramadan

Saran tersebut mencuat karena vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat yang tengah menjalankan ibadah puasa masih menjadi perdebatan di masyarakat.

Menurut Rojak, terdapat pihak yang menyampaikan bahwa penyuntikan vaksin dapat membatalkan puasa.

Di sisi lain, vaksinasi Covid-19 dipandang tetap diperbolehkan karena untuk kondisi kesehatan masyarakat di tengah pandemi.

"Kalau siangnya itu kan pro kontra, ada yang bilang itu membatalkan puasa, ada yang bilang tidak karena tujuan medis untuk menjaga kesehatan," ungkapnya.

Namun, pihaknya meminta agar semua pihak tetap menunggu hasil pembahasan teknis pelaksanaan saat Ramadhan yang kini masih dalam pembahasan.

"Iya saat ini memang sudah mulai dibahas di MUI," pungkasnya.

Baca juga: Evaluasi PPKM Mikro, Pemkot Tangsel Bakal Lockdown Mini RT Zona Merah Covid-19

Sebelumnya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan tengah meminta arahan Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait teknis vaksinasi Covid-19 pada bulan Ramadhan.

Arahan itu untuk memastikan apakah penyuntikan vaksin Covid-19 tetap bisa berjalan meski para peserta tengah menjalani ibadah puasa.

"Iya teknis dari Kemenag, MUI, maupun dari kementerian lain," ujar Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tangerang Selatan, Tulus Muladiyono, Senin (15/2/2021).

Pihaknya sudah mulai membahas hal tersebut karena khawatir target vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19 terkendala saat memasuki Ramadhan.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua untuk Nakes di Tangsel Baru 40 Persen

Menurut Tulus, penyuntikan vaksin sejatinya tetap harus dilanjutkan jika dilihat sisi penanggulangan pandemi Covid-19.

"Kalau dari segi kesehatan dilihatnya kan komunitasnya harus sampai 70 persen (warga yang divaksin). Itu kan kami akan mengejar," kata Tulus.

"Sedangkan situasi seperti ini gimana kalau misalnya menurut (sisi) spiritual, misalnya dari segi keagamaan," sambungnya.

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 dosis kedua pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan di wilayah Tangerang Selatan baru terealisasi sekitar 40 persen.

Tulus menjelaskan, penyuntikan dosis pertama vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech untuk tenaga kesehatan telah selesai.

Saat ini, pihaknya tengah fokus menyelesaikan vaksinasi Covid-19 dosis kedua yang kini baru mencapai 40 persen atau setara dengan 3.814 orang.

Selain itu, lanjut Tulus, vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kesehatan lanjut usia (lansia) di wilayah Tangerang Selatan hingga ini masih terus berjalan.

Namun, dia belum dapat merinci jumlah tenaga kesehatan berusia di atas 60 yang kini sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama.

"Jumlah terbarunya saya belum (tahu). Kalau yang (terakhir) kemarin ada sekitar 30-40 orang. Baru segitu, karena kan tenaga kesehatan yang usianya di atas 60 tahun enggak banyak," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com