Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Hasil Survei soal Cagub, PKS Dorong Pilkada DKI Digelar 2022

Kompas.com - 16/02/2021, 15:59 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Khoirudin menanggapi hasil survei dengan mendorong pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta pada 2022.

Dia menilai, jika Pilkada digelar 2024, pemerintahan di Jakarta yang dipimpin seorang pejabat pelaksana tugas selama dua tahun akan mengganggu pembangunan Jakarta.

"Khawatir bisa-bisa dua tahun pembangunan di Ibu Kota tanpa arahan yang jelas karena tidak ada RPJMD (rencana pembangunan jangka menengah daerah) untuk jadi dasar penyusunan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD dan APBD)," ujar Khoirudin dalam keterangan tertulis, Selasa (16/2/2021).

Padahal, kata Khoirudin, Jakarta masih menghadapi tantangan pembangunan yang besar karena pandemi Covid-19.

Baca juga: Survei Median Cagub Jakarta: Elektabilitas Anies Teratas, Risma dan Ahok Membuntuti

Begitu juga dengan persoalan pembangunan kota dan kesejahteraan masyarakat yang perlu dituntaskan dengan cepat dan membutuhkan kebijakan yang jelas.

"Ini membutuhkan kepemimpinan yang tetap, bukan sementara," kata Khoirudin.

Dia menegaskan, hasil survei terkait elektabilitas nama-nama tokoh politik untuk menjadi calon gubernur DKI Jakarta tidak mengubah sikap PKS untuk mendukung gubernur terpilih saat ini menuntaskan tugas-tugasnya.

Dia mengatakan, PKS tetap sibuk bekerja mendukung program-program Gubernur DKI Jakarta yang dinilai berpihak kepada rakyat.

"Mulai dari serapan aspirasi, advokasi masyarakat dengan permasalahan-permasalahannya, tentu kami lakukan dan perjuangkan," ujar Khoirudin.

Baca juga: Survei Median Cagub Jakarta: Elektabilitas Anies Stagnan, Bisa Terancam Risma

Khoirudin mengatakan, PKS memastikan, sebagai pengusung Anies Baswedan saat pemilu 2017, Anies bisa bekerja maksimal dan memenuhi janji kampanye.

Meski demikian, kata Khoirudin, PKS tidak akan segan mengingatkan Anies jika program-program tidak berpihak kepada rakyat.

"Fraksi PKS tidak segan mengingatkan Gubernur jika program-programnya tidak berpihak kepada rakyat Jakarta," ucap Khoirudin.

Baca juga: Saat Elektabilitas Risma Melonjak Usai Blusukan di Jakarta...

Seperti diketahui, dalam survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median), Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meraih elektabilitas tertinggi, yakni 42,5 persen, dari 15 tokoh yang disodorkan.

Posisi kedua adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini dengan persentase 23,5 persen, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno 5,5 persen, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen, dan Komisaris PT Pertamina sekaligus Politikus PDI-P Basuki Tjahaja Purnama 2,0 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com