JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih terus menyelidiki laporan yang dibuat oleh keluarga mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal yang menjadi korban sindikat mafia tanah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menegaskan, saat ini penyidik tengah melakukan pendalaman guna membuat terang beberapa laporan Dino terkait kasus tersebut.
"Bahkan Kapolda (Irjen Fadil Imran) sudah membentuk tim. Pertama dari penyidik Ditreskrimum, kemudian tim satgas mafia tanah serta BPN (Badan Pertanahan Nasional) pusat," ujar Yusri kepada wartawan, Selasa (16/2/2021).
Yusri menjelaskan, kasus tersebut tengah menjadi perhatian. Adapun saat ini tim yang sudah dibentuk telah bergerak untuk melakukan penyelidikan.
"Dari Pak Kapolda untuk segera membentuk tim, dan tim ini sudah bergerak. Kami mohon kesabaran teman-teman media semua," ucapnya.
Baca juga: Polisi Tangkap Sindikat Mafia Tanah yang Tipu Ibu Dino Patti Djalal, Total Ada 5 Tersangka
Sebelumnya, Dino meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk mengusut kasus mafia tanah.
Hal itu diungkapkan Dino melalui akun resmi Twitter-nya, @dinopattidjalal, Selasa (9/2/2021), setelah ibunya menjadi korban dugaan pencurian sertifikat rumah.
"Sy mohon perhatian Gubernur @aniesbaswedan+Kapolda Metro utk meringkus SEMUA komplotan mafia tanah yg kiprahnya semakin rugikan + resahkan rakyat. Sy juga harap masyarakat agar berani lawan mafia tanah. Para korban mafia tanah agar bersatu melawan mrk #berantasmafiatanah," tulis Dino melalui akun Twitter-nya.
Dalam twit lainnya, Dino menjelaskan bahwa orangtuanya mengetahui telah menjadi korban mafia tanah setelah sertifikat rumah itu berubah nama kepemilikan.
Baca juga: Polisi Dalami Laporan terhadap Dino Patti Djalal Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik
Ia menilai komplotan itu sudah terencana melakukan aksi pencurian sertifikat rumah tersebut.