JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman akan memanggil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengenai kasus vaksinasi Covid-19 salah alamat kepada selebgram Helena Lim.
Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh PP Nugroho mengatakan, pemanggilan dilakukan pada Rabu (17/2/2021).
"Hari Rabu kami agendakan," kata Teguh kepada Kompas.com, Senin (15/2/2021).
Baca juga: Kala Ombudsman Turun Tangan Investigasi Dugaan Vaksin Salah Alamat ke Helena Lim
Dia melanjutkan, pemanggilan tidak hanya dilakukan untuk menggali keterangan soal vaksinasi Helena. Obudsman juga akan mencari tahu mengenai pengelolaan dan distribusi vaksin di Ibu Kota.
Kasus Helena, sebut Teguh, merupakan pintu masuk bagi Ombudsman untuk mengecek apakah ada kesalahan dalam pengelolaan dan pendistribusian vaksin.
Sebab dengan viralnya kasus Helena, Teguh menduga ada ketidaksiapan dalam proses vaksinasi. Ini karena, meski vaksinasi sudah dilakukan dengan database dan target yang jelas, namun Dinkes DKI Jakarta bisa kecolongan.
Ia pun khawatir, kasus ini akan terulang kembali keetika penyuntikan vaksin sudah diterapkan ke masyarakat umum.
"Karena ada dugaan yang tidak berhak mengikuti vaksin tahap 1 bisa memperolehnya," kata Teguh.
Vaksinasi Helena Lim
Kasus Helena bermula ketika ia mengunggah rekaman video pada akun Instagram @helenalim899. Kala itu, Helena memperlihatkan dirinya disuntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Dalam video tersebut, Helena terlihat datang bersama tiga orang lainnya untuk menerima vaksinasi.
Dia juga merekam kegiatannya dari mengantre menunggu giliran disuntik sampai akhirnya menerima vaksin Covid-19 tersebut. Menurutnya, aksinasi yang ia terima pada Senin adalah suntikan pertama vaksin Covid-19. Sekitar dua minggu setelah vaksinasi pertama, Helena dijadwalkan kembali disuntik vaksin Covid-19.
"Ini yang pertama ya, nanti dua minggu lagi yang kedua," ujar Helena dalam video tersebut. Video tersebut kemudian menjadi viral dan diperbincangkan warganet.
Pasalnya, saat ini, pemberian vaksinasi di Indonesia masih ditujukan kepada para tenaga kesehatan (nakes) dan penunjangnya, serta kaum lansia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.