Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Acara di Villa Cisarua, Wali Kota Bekasi Minta Maaf kepada Warga yang Terganggu

Kompas.com - 17/02/2021, 16:29 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI,KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta maaf karena telah menggelar acara di rumahnya di kawasan Cisarua, Bogor, Rabu (3/2/2021) malam.

Menurut pria yang akrab disapa Pepen itu, warga sekitar terganggu karena banyak mobil tamu yang terparkir di jalan sekitar rumah sehingga menganggu akses warga.

"Saya juga minta maaf, mungkin ada warga yang terganggu, saya minta maaf. Itu tanggung jawab saya, mungkin ada warga yang terhalang karena jalan kecil dan kendaraannya (terparkir)," kata Pepen dalam video wawancara yang diunggah akun Instagramnya @bangpepen03, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Wali Kota Bekasi Ditegur karena Gelar Pesta di Vila Pribadi di Cisarua

Pepen mengklaim acara itu bukanlah pesta perayaan ulang tahunnya seperti yang ramai diberitakan media.

Pepen berdalih dia hanya menggelar acara kumpul bersama internal keluarga.

Pepen mengatakan, sebelumnya dia sudah melakukan beberapa kegiatan sebagai Wali Kota pada pada pagi dan siang harinya.

Memasuki sore, Pepen ingin kumpul bersama keluarga di rumahnya yang berada di Cisarua.

Terkait fakta bahwa acara itu bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-57, Pepen tetap bersikukuh tidak menggelar pesta ulang tahun.

"Lah itu presepsi orang. Tapi kebetulan tanggal 3 itu umur bapak nambah 57 tahun, kan tak bisa dihindari. Saya tak melakukan hal hal pada jam kerja," jelas Pepen.

Baca juga: Gelar Acara di Villa Cisarua lalu Dibubarkan, Ini Penjelasan Wali Kota Bekasi

Beberapa pejabat Kota Bekasi juga mendatangi acara tersebut. Namun demikian, dia membantah mereka datang berdasarkan undangan.

"Enggak ada sama sekali (mengundang orang). Situasinya malam kok, kita mau menghindar hal-hal yang seperti itu," jelas Pepen.

Karena sudah terlanjur datang, Pepen menerima tamu-tamu itu. Pepen menduga warga merasa terganggu lantaran jalanan depan rumahnya dipenuhi kendaraan tamu.

Kondisi jalanan sempit sehingga warga melapor ke aparat setempat.

"Persoalan karena yang datang itu tidak tertib karena jalan kecil, kendaraannya memarkir. Sehingga ada kegiatan orang yang mengganggu," jelas Pepen.

Atas laporan warga tersebut, Camat dan Kapolsek setempat mendatangi rumah Pepen. Kedatangan mereka disambut langsung oleh Pepen.

Saat itu, Pepen merasa tidak ditegur karena tak melakukan pelanggaran protokol kesehatan.

Pepen mengklaim semua tamu sudah mematuhi protokol kesehatan. Kediamannya sudah disemprot disinfektan dan jumlah orang yang datang tak melebihi kapaitas yang ditentukan.

"Nah pelanggarannya apa gitu loh? Kalau pelanggaran kan saya berarti diproses sama camat selaku ketua satgas kecamatan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Betolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com