Agus menjelaskan, RW 02 dan RW 02 masih terendam banjir ketika hujan deras karena berada di jalur saluran penghubung (PHB) Sulaeman.
Debit air di jalur PHB Sulaeman bergantung pada aliran dari Waduk Halim Perdanakusuma di kawasan Lanud Halim Pernadakusuma.
Sementara itu, RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu berada di aliran Kali Sunter. Menurut Agus, titik banjir yang berada di aliran Kali Sunter dan lintasan Tol Cikampek sudah bisa ditangani dengan baik.
"Dua titik itu (di aliran Kali Sunter dan lintasan Tol Cikampek) yang ada hasil maksimalnya," tutur Agus.
Baca juga: Cipinang Melayu Banjir, Unit Mobil Pompa Dikerahkan untuk Sedot Air
Ahli Tata Kota, Yayat Supriyatna mengatakan, topografi atau kondisi daratan Kelurahan Cipinang Melayu lebih rendah dibanding daerah sekitarnya.
Oleh karena itu, daerah Cipinang Melayu rawan tergenang banjir ketika hujan deras mengguyur Ibu Kota. Pernyataan itu disampaikan Yayat dalam tayangan Breaking News di Youtube Talk Show TV One, Rabu (1/1/2020).
"Cipinang Melayu itu rendah sekali dia. Dekat kali Cipinang, kemudian itu (daerah sekitarnya) cukup tinggi hampir 4 meter," jelas Yayat dilansir dari Tribunnews.
Menurut Yayat, daerah Cipinang Melayu sebenarnya kurang layak untuk dijadikan tempat tinggal.
"Saya sudah beberapa kali ke sana melihat. Memang lokasi ini kalau untuk tempat tinggal agak kurang pas lah ya," ujar Yayat.
(Penulis : Nirmala Maulana Achmad/Editor : Irfan Maullana, Sandro Gatra)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.