Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Guru di Jakarta Dapat Informasi Simpang Siur Soal Jadwal Vaksinasi Covid-19...

Kompas.com - 17/02/2021, 17:29 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaksanakan vaksinasi Covid-19 tahap kedua secara bertahap, dimulai pada hari ini, Rabu (17/2/2021).

Adapun penerima vaksin Covid-19 tahap kedua antara lain wakil rakyat, pejabat negara dan pemerintah, lansia, tokoh agama, petugas pelayanan publik, wartawan, atlet, petugas sektor pariwisata, dan tenaga pendidik seperti guru.

Informasi soal vaksinasi tahap kedua sepertinya belum benar-benar diterima oleh lapisan masyarakat yang saat ini mendapat giliran.

Baca juga: Vaksinasi Tahap Dua: 7,5 Juta Dosis Vaksin Segera Didistribusikan

Setidaknya hal ini dirasakan sejumlah guru di DKI Jakarta.

Raisa Siahaan, misalnya. Dia mengaku mendapat informasi soal jatah vaksin Covid-19 pada Rabu pagi.

Informasi itu, lanjutnya, ia terima karena memiliki PeduliLindungi, aplikasi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Kementerian BUMN soal Covid-19 termasuk pendaftaran penerima vaksinasi, pada ponselnya.

"Saya sudah lama punya aplikasi PeduliLindungi. Saya cek data saya, kemudian ada informasi yang isinya dipersilakan ke fasilitas kesehatan (faskes) vaksin Covid-19," kata Raisa saat dihubungi Kompas.com, Rabu siang.

Raisa menjelaskan, sebelumnya ada rekannya yang seorang guru mendapat informasi vaksin dari grup WhatsApp Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) DKI Jakarta.

"Gara-gara teman saya (sesama guru di sekolahnya) dapat info dari grup MGMP Jakarta, semua langsung cek (ke PeduliLindungi)," ucap Raisa.

Kepada Kompas.com, Raisa membagikan tangkapan layar berisi informasi pengecekan status vaksinasi dirinya di aplikasi PeduliLindungi.

Pada tangkapan layar tersebut, diketahui bahwa tanggal vaksinasi Raisa adalah Rabu, 17 Februari 2021, dengan lokasi vaksinasi di seluruh faskes vaksinasi Covid-19.

Lantaran harus mengajar, Raisa mengaku tidak bisa disuntik vaksin sesuai tanggal yang tertera di aplikasi.

"Hari ini saya mengajar, tidak sempat ganti jadwal. Beritanya juga simpang siur, jadi saya lewatkan saja sambil mencari tahu lebih lanjut soal vaksin," ungkapnya.

"Sebelumnya, saya sempat tanya teman seorang perawat di rumah sakit yang tercantum sebagai lokasi vaksinasi. Namun, setelah menanyakan ke pihak terkait, teman saya mengabarkan rumah sakitnya untuk saat ini hanya melayani nakes," terangnya.

Pada Rabu sore, Raisa mengonfirmasi bahwa ia telah mendatangi faskes vaksin dekat domisilinya di Rawamangun, Jakarta Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com