Per harinya, pedagang yang divaksin dibatasi 1500 orang guna mencegah kerumunan. 1500 orang itu akan dilayani oleh petugas yang sudah disebar di tiga titik.
“Kita menggunakan satu titik itu 500 orang. Jadi, hari ini kita membuka tiga titik pelayanan," kata Siti.
Pemberian vaksin dilakukan dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Ada jeda istirahat satu jam di siang hari, sehingga total durasi pelaksanaan vaksinasi per harinya adalah tujuh jam.
“Sebanyak 500 orang itu dibagi menjadi tujuh jam, artinya satu jam kita memvaksin 75 orang,” ujarnya.
Untuk memvaksinasi orang sebanyak itu, sebanyak 136 vaksinator diterjunkan yang berasal dari Puskesmas, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, TNI-Polri, hingga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).
"Kita perkirakan, enam hari vaksinasi bisa selesai,” katanya.
Meski sudah diatur sedemikian rupa, namun nyatanya masih banyak pedagang yang bingung dengan skema vaksinasi. Banyak pedagang tidak tahu titik vaksinasi, tidak punya kupon untuk pendaftaran ulang, dan kekurangan informasi terkait mekanisme vaksinasi.
Ini misalnya dialami oleh Rivelino (42) dan istrinya, pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang.
Baca juga: Banyak Pedagang Kebingungan dengan Prosedur Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang
Mereka tergopoh-gopoh menuju lantai 12 ketika mendengar panggilan untuk vaksinasi dari pengeras suara.
Ia sempat bertanya kepada karyawan bagian informasi perihal vaksinasi, tetapi tidak memperoleh penjelasan.
”Di toko sibuk layani pelanggan jadi tidak terlalu dengar panggilan dari pengeras suara. Informasi vaksinasi juga simpang siur. Saya kira dapat giliran hari Sabtu,” kata Rivelino.
Tiba di ruangan pelaksanaan vaksinasi, Rivelino dan istri mengantre terlebih dahulu untuk daftar ulang. Data pribadi mereka kembali dicatat petugas. Padahal sekitar dua pekan lalu, para pedagang di pasar ini telah didata oleh PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar.
Kebingungan juga dialami Saedi (40). Pedagang kain di Blok B itu sempat ke lantai 8 untuk antre vaksinasi. Namun, oleh panitia vaksinasi, ia malah diminta kembali esok hari karena belum punya kupon untuk pendaftaran ulang.
Ia pun kembali ke kios untuk bekerja. Tiba-tiba ada panggilan ke lantai 12 untuk vaksinasi meskipun belum punya kupon pendaftaran ulang. Di saat itu petugas memeriksa kartu pemeriksaan kesehatan dan KTP miliknya.
”Tadi naik ke lantai 8. Lalu diinformasikan ke lantai 12 untuk antrean karena tidak punya kupon. Simpang siur suntik vaksin di lantai 8 atau 12,” ucap Saedi.