Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksinasi Covid-19 di Tanah Abang yang Jadi Percontohan untuk Seluruh Pasar di Jakarta...

Kompas.com - 18/02/2021, 08:57 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Per harinya, pedagang yang divaksin dibatasi 1500 orang guna mencegah kerumunan. 1500 orang itu akan dilayani oleh petugas yang sudah disebar di tiga titik.

“Kita menggunakan satu titik itu 500 orang. Jadi, hari ini kita membuka tiga titik pelayanan," kata Siti.

Pemberian vaksin dilakukan dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Ada jeda istirahat satu jam di siang hari, sehingga total durasi pelaksanaan vaksinasi per harinya adalah tujuh jam.

“Sebanyak 500 orang itu dibagi menjadi tujuh jam, artinya satu jam kita memvaksin 75 orang,” ujarnya.

Untuk memvaksinasi orang sebanyak itu, sebanyak 136 vaksinator diterjunkan yang berasal dari Puskesmas, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, TNI-Polri, hingga Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP).

"Kita perkirakan, enam hari vaksinasi bisa selesai,” katanya.

Banyak padagang masih bingung

Meski sudah diatur sedemikian rupa, namun nyatanya masih banyak pedagang yang bingung dengan skema vaksinasi. Banyak pedagang tidak tahu titik vaksinasi, tidak punya kupon untuk pendaftaran ulang, dan kekurangan informasi terkait mekanisme vaksinasi.

Ini misalnya dialami oleh Rivelino (42) dan istrinya, pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang.

Baca juga: Banyak Pedagang Kebingungan dengan Prosedur Vaksinasi Covid-19 di Pasar Tanah Abang

Mereka tergopoh-gopoh menuju lantai 12 ketika mendengar panggilan untuk vaksinasi dari pengeras suara.

Ia sempat bertanya kepada karyawan bagian informasi perihal vaksinasi, tetapi tidak memperoleh penjelasan.

”Di toko sibuk layani pelanggan jadi tidak terlalu dengar panggilan dari pengeras suara. Informasi vaksinasi juga simpang siur. Saya kira dapat giliran hari Sabtu,” kata Rivelino.

Tiba di ruangan pelaksanaan vaksinasi, Rivelino dan istri mengantre terlebih dahulu untuk daftar ulang. Data pribadi mereka kembali dicatat petugas. Padahal sekitar dua pekan lalu, para pedagang di pasar ini telah didata oleh PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar.

Kebingungan juga dialami Saedi (40). Pedagang kain di Blok B itu sempat ke lantai 8 untuk antre vaksinasi. Namun, oleh panitia vaksinasi, ia malah diminta kembali esok hari karena belum punya kupon untuk pendaftaran ulang.

Ia pun kembali ke kios untuk bekerja. Tiba-tiba ada panggilan ke lantai 12 untuk vaksinasi meskipun belum punya kupon pendaftaran ulang. Di saat itu petugas memeriksa kartu pemeriksaan kesehatan dan KTP miliknya.

”Tadi naik ke lantai 8. Lalu diinformasikan ke lantai 12 untuk antrean karena tidak punya kupon. Simpang siur suntik vaksin di lantai 8 atau 12,” ucap Saedi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com