Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Gunung Gede Pangrango, Klaim Pemprov DKI, dan Fakta Kualitas Udara Tidak Membaik Selama PSBB

Kompas.com - 18/02/2021, 10:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Foto pemandangan Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat yang bisa disaksikan secara jelas dari Kemayoran, Jakarta Pusat, viral di media sosial.

Foto tersebut diambil pada Rabu (17/2/2021) pagi oleh seorang warga bernama Ari Wibisono. Menurutnya, terlihatnya gunung tersebut dari Jakarta menandakan kualitas udara yang sedang bersih.

"Pukul 06.20 WIB sampai 07.00 WIB, gunung masih terlihat gagah. Jelang jam 07.30 WIB, gunung mulai hilang pelan-pelan," ujar Ari ketika dihubungi Kompas.com.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Ari Wibisono ???????? (@wibisono.ari)

Baca juga: Gunung Gede Pangrango Terlihat dari Kemayoran, Pemprov DKI: Dampak Positif PSBB

Pemprov DKI: PSBB bawa dampak positif terhadap kualitas udara

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) selama pandemi Covid-19 berdampak positif terhadap kualitas udara Jakarta.

Dengan rendahnya mobilitas warga selama PSBB, pencemaran udara dari kendaraan dan tempat idustri menjadi berkurang, ujarnya dalam keterangan tertulis.

"Pandemi telah menunjukkan kepada kita bahwa masih ada harapan untuk lingkungan hidup yang lebih baik," kata Syaripudin, Rabu.

Selain itu, kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terkait kewajiban uji emisi bagi kendaraan bermotor turut memberikan kontribusi positif terhadap kualitas udara Ibu Kota.

Baca juga: Ari Wibisono Bantah Tuduhan Arbain Rambey Manipulasi Foto Kemayoran Berlatar Gunung Gede Pangrango

Kualitas Udara Tidak Membaik Selama PSBB

Organisasi kampanye lingkungan Greenpeace Indonesia membeberkan fakta bahwa kualitas udara Jakarta di tahun 2020, atau selama PSBB berlangsung, tidak semakin membaik.

Alat pemantau kualitas udara di dua stasiun di Jakarta, yakni Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan mencatat minimnya hari dengan kualitas udara sehat sepanjang tahun 2020.

Kualitas udara selama masa PSBB mayoritas masih dalam kategori sedang (yang ditandai dengan warna kuning), tidak sehat bagi kelompok sensitif (oranye), dan tidak sehat (merah).

"Trendnya (di 2020), kualitas udara Jakarta tidak semakin baik," ujar Greenpeace Indonesia dalam akun Twitter resminya, pada Kamis (18/2/2021).

 

Sementara itu, Koordinator Bidang Analisis Perubahan Iklim Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) membenarkan penerapan PSBB berkontribusi terhadap penurunan tingkat polusi udara di Jakarta.

"Pertama memang faktor-faktor yang memengaruhi polusi itu jelas, sumber polusinya yaitu aktivitas manusia. Ketika PSBB dilakukan, aktivitas manusia termasuk polusi udara juga berkurang," kata Kadarsah saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Baca juga: Gunung Gede Terlihat dari Kemayoran, Benarkah PSBB Bersihkan Polusi Jakarta?

Di samping itu, hujan yang belakangan mengguyur Jakarta juga ikut menyapu polusi yang ada di udara.

"Dalam ilmu meteorologi klimatologi, disebut dengan deposisi basah," kata Kadarsah.

Mekanisme wet deposition atau pengendapan basah ini, kata Kadarsah, membersihkan polusi dengan menurunkan polutan-polutan yang ada di udara, dicuci atau dibersihkan dengan curah hujan yang tinggi.

"Semakin tinggi curah hujannya, maka polutan-polutan di atmosfer atau udara akan mengendap," jelas dia.

Peta observasi curah hujan BMKG menunjukkan curah hujan tinggi di sejumlah wilayah Jakarta mulai dari 16 februari 2021 jam 07.00 WIB hingga 17 Februari 2021 jam 07.00 WIB.

(Penulis: Singgih Wiryono, Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas | Editor: Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com