JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti meminta polisi menelusuri kebenaran soal dugaan gas oplosan bersubsidi di Jakarta Timur.
Terlebih, jika ada anggota kepolisian yang menjadi "backing".
"Perlu dicek juga apakah benar ada dugaan keterlibatan anggota (kepolisian) sebagai backing. Jika benar, harus diproses hukum secara tegas agar ada efek jera," kata Poengky kepada Kompas.com, Kamis (18/2/2021).
Namun, jika ternyata dugaan tersebut tidak benar, Poengky meminta polisi tetap waspada.
"Polisi tetap harus waspada terhadap potensi beroperasinya komplotan dalam melakukan kejahatan tabung gas oplosan di wilayahnya," tutur Poengky.
Poengky mengaku, Kompolnas belum mendapat laporan terkait masalah ini sehingga belum dapat mengecek kebenaran.
Namun, ia mengatakan, tidak ada salahnya polisi mengecek dugaan tersebut.
"Apakah benar ada dugaan penemuan komplotan gas oplosan, atau sekadar kendaraan pengangkut tabung gas yang over capacity dan melanggar SIM? Hal ini penting untuk dapat dijernihkan pada publik," ucap Poengky.
Baca juga: Kompolnas Sarankan Polisi Cek Kebenaran Dugaan Gas Oplosan Bersubsidi di Jaktim
Jika benar ada dugaan penemuan komplotan tabung gas, Poengky meminta polisi segera menindaklanjuti dengan penyelidikan dan penyidikan.
"Jangan sampai komplotan kabur," tambah dia.
Adapun tim Raimas Backbone Polres Jakarta Timur baru-baru ini menemukan mobil yang didugas memuat gas oplosan bersubsidi.
Komandan tim Raimas Backbone Bripka MP Ambarita terlihat semringah pada Sabtu (13/2/2021) dini hari. Ia dan timnya melihat orang mencurigakan ketika melintas di Jalan Amalia, Penggilingan, Jakarta Timur.
Dalam video YouTube Raimasbackbone Official, tampak tiga orang di sekitar lokasi.
"Kalian kerja apa sih?" tanya Ambarita kepada mereka.
"Anggota Rumbo, ndan," jawab salah satunya.
Mendengar jawaban "Rumbo", Ambarita langsung mengetahui apa aktivitas mereka.
"Ooooh... kencingan gas, coy. Sini dulu kau, sudah lama kalian saya cari. Pegangin itu semua, pegangin. Penyelundupan ini," kata Ambarita kepada timnya.
"Dapat nih kita, kakap nih," tambah Ambarita kepada timnya.
Ambarita kemudian menginterogasi ketiganya. Ia bertanya, di mana markas mereka. Sang sopir menyebut "PIK".
"Ada oknum katanya yang jaga, aparat?" tanya Ambarita lagi.
"Ngga tau, pak," jawab sopir.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Jakarta Timur Kompol Indra Tarigan menyebut, pihaknya tidak menemukan tindak pidana terkait temuan tim Raimas meski belum mengecek lokasi terduga markas tabung gas oplosan.
Indra menyebut, kasus hanya sampai di Sabhara, belum masuk ke Reskrim.
Indra juga mengatakan, pelanggaran yang ditemukan pihaknya hanya kelebihan muatan dan soal surat izin mengemudi (SIM).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.