Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2021, 18:56 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Insiden tanah longsor kembali terjadi di Depok, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021), kali ini tepatnya di Perumahan Griya Merdeka Timur, Abadi Jaya, Sukmajaya.

Longsor terjadi di dinding Kali Kupet yang bermuara di Setu Pengarengan, persis di belakang dua unit rumah warga.

"Longsor menyebabkan dua rumah terancam bahaya. Penghuni harus diungsikan sementara," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Denny Romulo, melalui keterangan tertulis pada Kamis sore.

Insiden ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, ia melanjutkan, dua rumah yang terancam bahaya longsor tersebut total dihuni oleh enam orang.

Baca juga: Rumah Kontrakan Longsor di Cilodong Depok, 20 Orang Mengungsi

Sementara itu, lokasi mengungsi masih dicari hingga artikel ini disusun.

Salah satu warga yang harus mengungsi disebut sedang dalam persiapan menjalani operasi besok.

"Beliau dijadwalkan menjalani operasi prostat dan hernia," kata Denny.

Sebelumnya, pada awal pekan lalu, tiga insiden longsor terjadi secara berturut-turut dalam tiga hari di permukiman warga Depok.

Pada Minggu (7/2/2021), insiden longsor terjadi di kompleks Permata Puri Cimanggis, tepatnya di tepi jalan yang berbatasan langsung dengan dinding parit, sehingga parit tersumbat.

Baca juga: 5 Fakta Rumah Kontrakan Longsor di Cilodong Depok

Lalu, pada Selasa (8/2/2021), longsor terjadi di Perumahan Gema Pesona, Sukmajaya, merobohkan dinding pembatas antara perumahan yang berbeda ketinggian.

Kemudian, Rabu (9/2/2021) dini hari, tanah longsor terjadi lagi, kali ini tepat di belakang rumah kontrakan di Perumahan Tirta Mandala, Cilodong, yang dibangun tepat di bibir Kali Jantung.

Akibat longsor itu, 20 penghuni rumah kontrakan mesti diungsikan, satu unit mobil dan satu unit motor rusak, turap beton pinggir kali ambruk, dan saluran air meluap.

"Ini karena cuaca ekstrem seperti yang dibahas oleh ahli lingkungan dan BMKG," kata Sekretaris Dinas PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Megapolitan
4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

Megapolitan
Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin 'Pedas', padahal Kualitasnya Menurun

Harga Cabai di Pasar Tomang Barat Makin "Pedas", padahal Kualitasnya Menurun

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, F-Demokrat: Kemunduran Demokrasi

Megapolitan
Kenapa Polisi Tak Langsung Tangkap Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Usai Terima Laporan KDRT?

Kenapa Polisi Tak Langsung Tangkap Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Usai Terima Laporan KDRT?

Megapolitan
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi Selama 3 Pekan Berturut-turut, tapi Dipastikan Masih Terkendali

Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi Selama 3 Pekan Berturut-turut, tapi Dipastikan Masih Terkendali

Megapolitan
Kasus di Bekasi dan Jagakarsa: Mendesaknya Penanganan Serius Laporan KDRT

Kasus di Bekasi dan Jagakarsa: Mendesaknya Penanganan Serius Laporan KDRT

Megapolitan
Ayah Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Komnas Perempuan: Bukti KDRT Berpotensi pada Femisida

Ayah Diduga Bunuh 4 Anaknya di Jagakarsa, Komnas Perempuan: Bukti KDRT Berpotensi pada Femisida

Megapolitan
Dirkrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi Naik Pangkat Jadi Brigjen, Bertugas sebagai Penyidik Bareskrim

Dirkrimum Polda Metro Kombes Hengki Haryadi Naik Pangkat Jadi Brigjen, Bertugas sebagai Penyidik Bareskrim

Megapolitan
Kurir Narkoba di Kalideres Dapat Upah Rp 2 Juta Tiap Antar Paket Sabu

Kurir Narkoba di Kalideres Dapat Upah Rp 2 Juta Tiap Antar Paket Sabu

Megapolitan
Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Pria di Jagakarsa Aniaya Istri dan Diduga Bunuh 4 Anaknya, Tak Kuat Pikul Beban Hidup?

Megapolitan
'Aku Tunggu Mama di Surga', Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

"Aku Tunggu Mama di Surga", Ucapan Terakhir Siswa SD di Bekasi yang Meninggal karena Kanker Tulang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

[POPULER JABODETABEK] Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Mengaku Nikah Siri | Pelaku Tak Ditangkap Usai Dilaporkan KDRT

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Rute Mikrotrans JAK48B Stasiun Tebet-Kampung Melayu

Megapolitan
6 Larangan Kampanye di Transjakarta

6 Larangan Kampanye di Transjakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com