Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Ada Bendera Peringatan, Sejumlah Warga Jakpus Masih Abai Protokol Kesehatan

Kompas.com - 19/02/2021, 07:50 WIB
Ihsanuddin,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga di Jakarta Pusat terpantau masih belum mematuhi protokol kesehatan meski ada tetangga mereka yang terpapar Covid-19.

Meski bendera berwarna kuning dan merah sudah dipasang untuk menandakan kawasan itu sedang masuk dalam zona rawan penularan Covid-19, namun warga seakan tak peduli.

Kompas.id memberitakan, protokol kesehatan terlihat kendur di sejumlah permukiman wilayah Jakarta Pusat, pada Kamis (18/2/2021). Sebagian warga beraktivitas tanpa masker dan jaga jarak fisik meski wilayah mereka bertanda zona rawan.

Bendera kuning sebagai penanda zona rawan penularan Covid-19 ini salah satunya ditemukan di lingkungan RW 06 Kelurahan Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat. Namun, bendera itu sama sekali tak memengaruhi kewaspadaan warga. Warga di lingkungan itu malah asyik berkerumun dengan jarak fisik kurang dari satu meter.

Baca juga: Satgas Klaim Kepatuhan Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Naik Selama PPKM Mikro

Iyas (36), salah seorang warga mengaku masih tetap merasa aman dari penularan Covid-19 meski ia mengetahui ada warga di tempat tinggalnya yang terpapar virus corona. Bahkan ia mengaku hanya mengenakan masker jika ada inspeksi dari petugas kelurahan setempat.

"Pakai masker kalau dirasa perlu saja, misalkan, ada inspeksi pas pagi-pagi," tutur Iyas, yang ditemui sedang berada di Pasar Galur.

Dalam aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro, pemerintah membagi zona menjadi hijau, kuning, oranye, dan merah.

Wilayah hijau berarti tidak memiliki kasus aktif, sedangkan kuning berarti ada 1-5 rumah dengan kasus positif. Oranye berarti ada 6-10 rumah dengan kasus Covid-19, serta merah berarti lebih dari 10 rumah di RT itu yang memiliki kasus aktif.

Bebasnya kegiatan warga juga terlihat di RW 003 Kelurahan Paseban, Senen, Jakarta Pusat, yang masih berstatus zona merah. Akses menuju lingkungan itu sangat dekat dengan Jalan Raya Salemba Tengah, sehingga sebagian warga masih lalu-lalang beraktivitas keluar rumah.

Baca juga: Satgas Covid-19: Daerah Berstatus Zona Merah dan Zona Oranye Meningkat

Di RW 008 Kelurahan Menteng, Menteng, Jakarta Pusat, warga juga kurang mempedulikan instruksi pakai masker dan jaga jarak. Padahal, menurut data situs resmi corona.jakarta.go.id, wilayah kelurahan itu tercatat sebagai zona merah dengan total 43 kasus positif aktif per 4 Februari.

Ketua RW 008 Menteng, Achmad Amir menyampaikan, upaya mendisiplinkan protokol kesehatan di permukiman padat menjadi tantangan tersendiri karena cukup sulit dilaksanakan. Kondisi warga berkumpul saat siang dan malam tanpa masker tidak terhindarkan setiap hari.

12.000 Relawan

Guna meningkatkan kedisiplinan warga, Pemkot Jakpus bersama Polres dan Kodim telah mengukuhkan 12.000 relawan Covid-19, Kamis kemarin. Relawan itu akan bertugas di tingkat RT tempat tinggal mereka masing-masing untuk mengingatkan warga akan pentingnya protokol kesehatan.

Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan, pembentukan relawan Covid-19 ini adalah langkah mempertahankan zona hijau Covid-19 di Jakarta Pusat.

Ia mengeklaim saat ini 82,7 persen RT di Jakarta Pusat sudah berstatus zona hijau. Sementara sisanya 17,3 persen berstatus zona kuning. Menurut dia, tak ada lagi RT berstatus zona merah dan oranye di Jakpus.

Baca juga: Terapkan PPKM Mikro, Tangerang Raya Nihil RT Zona Merah

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com