Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Tangsel Minta Warga Waspada Banjir dan Longsor di Kecamatan Setu

Kompas.com - 19/02/2021, 17:18 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie meminta warga untuk waspada terhadap bencana longsor yang mungkin terjadi saat curah hujan tinggi akibat cuaca ekstrem.

Menurut dia, terdapat sejumlah titik yang dipetakan menjadi wilayah rawan terjadinya banjir dan juga longsor.

Salah satunya kawasan Kecamatan Setu, Tangerang Selatan.

"Kawasan Setu itu bukan hanya genangan air, tapi juga longsor," ujar Benyamin saat diwawancarai, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Ada 11 Titik Rawan Banjir di Tangsel, Ini Daftarnya

Berdasarkan kajian yang dilakukan Pusat Penelitian, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (Puspitek), karakteristik wilayah Kecamatan Setu memang rawan terjadi longsor.

Benyamin pun mengimbau warga di tujuh kecamatan agar tidak hanya mewaspadai terjadinya banjir, tetapi juga longsor di titik-titik tertentu.

"Karena menurut kajian Puspiptek itu memang daerah yang rawan longsor," ungkapnya.

Sampai saat ini, Benyamin menyebutkan belum ditemukan titik banjir maupun longsor di Tangerang Selatan.

Baca juga: 3 Kali Meluap, 9 RT di Kembangan Utara Tergenang Banjir

Namun, pihaknya sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak terkait untuk tetap bersiaga.

"Bagaimana pun harus kami siagakan. Saya sudah instruksikan ke BPBD, Satpol PP, Pemadam Kebakaran, Dinas Kesehatan untuk siaga mencermati cuaca ekstrem sekarang," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tangsel Urip Supriyatna mengatakan, terdapat 11 titik yang menjadi lokasi rawan banjir ketika curah hujan meningkat.

Baca juga: BPBD DKI: Cipinang Melayu Banjir karena Curah Hujan di Atas Rata-rata

Berikut lokasi rawan banjir di tujuh kecamatan wilayah Tangerang Selatan:

Kecamatan Setu

- Pesona Serpong, akibat luapan kali Cisadane

Kecamatan Serpong

- Kampung Jati, Kelurahan Buaran, akibat luapan kali Angke

Kecamatan Serpong Utara

- Pakujaya, Kawasan Pusdiklantas, tergenang jika hujan deras

Kecamatan Pondok Aren

- Perumahan Pondok Safari Indah, akibat drainase segimentasi

- Pondok Kacang Prima, akibat luapan Kali Ciputat

- Pondok Maharta, akibat luapan Kali Ciputat

- Kampung Bulak akibat luapan Kali Ciputat

Kecamatan Ciputat

- Pondok Payung Mas, akibat luapan kali Ciputat

Kecamatan Ciputat Timur

- Jalan Flamboyan, Tembok Bolong Rempoa, tergenang jika hujan deras

Kecamatan Pamulang

- Perumahan Bukit Pamulang Indah, akibat drainase segimentasi

- Perumahan Lembah Pinus, akibat drainasi segimentasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com