Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di 3 RW di Periuk Kota Tangerang Tak Kunjung Surut, Gubernur Banten Diminta Turun ke Lapangan

Kompas.com - 19/02/2021, 17:43 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tiga rukun warga (RW) di Gebang Raya, Periuk, Kota Tangerang, Banten, masih tergenang banjir sejak Kamis (18/2/2021).

Warga setempat meminta Gubernur Banten Wahidin Halim meninjau langsung wilayah tersebut.

Salah seorang warga setempat, Mulyadi, berujar bahwa banjir di wilayah itu menggenangi RW 021, 022, dan 025 dengan ketinggian antara 30-80 sentimeter hingga Jumat (19/2/2021).

"Saat ini belum surut juga di tiga RW ini. Memang ada bantuan dari pemerintah dan lainnya, tapi ya emang masih tergenang," ujar Mulyadi ketika ditemui, Jumat siang.

"Ada sejumlah rumah yang bagian depan rumahnya sampai tergenang air," imbuh dia.

Oleh karena itu, Mulyadi meminta Wahidin Halim meninjau langsung wilayah yang tergenang air.

Sebab, gubernur provinsi lain kerap kali turut meninjau lokasi yang tergenang air.

"Ya saya maunya Pak Gubernur (Wahidin Halim) langsung yang ke sini, ngelihat kondisi permukiman kami seperti apa," tutur Mulyadi.

Baca juga: Walau Sudah Ada Kolam Olakan, Banjir Masih Landa Periuk, Kota Tangerang

Dia menyatakan bahwa tiga RW di kelurahan tersebut telah mengalami kejadian serupa pada Januari dan Februari 2020.

Ketinggian air pada tahun lalu, menurut Mulyadi, bahkan mencapai 120 sentimeter.

Mulyadi menambahkan, penyebab banjir pada 2020 dan yang terjadi saat ini adalah intensitas hujan tinggi dan luapan Kali Leduk, yang melintas di dekat wilayah itu.

"Pemkot Tangerang penanganannya sih sudah bagus, tapi ini kan aliran kalinya dari Bogor Selatan," ujarnya.

"Mestinya, luapannya dibuang ke Kabupaten Tangerang, tapi mandek airnya di sini. Jadinya meluap. Nah, Pemprov Banten harusnya ikut ngurusin dan meninjau langsung," sambung dia.

Dalam kesempatan ini, Mulyadi berharap bahwa banjir yang ada di lingkungannya dapat segera surut dan tahun depan tak akan ada lagi kejadian serupa.

Hal serupa dinyatakan warga setempat lainnya, Bian.

Baca juga: Tiga RW di Periuk Kota Tangerang Masih Tergenang Air Setinggi 80 Cm

Ia berharap, pihak pemerintah provinsi dapat menanggulangi banjir yang kerap terjadi di lingkungannya.

"Pemkot kan sudah ke sini. Nanti mungkin gilirannya pemprov, Gubernurnya langsung ya yang ninjau," kata Bian melalui sambungan telepon, Jumat sore.

Dia berpendapat, penanganan banjir dapat segera terlaksana bila Pemprov Banten yang meninjau langsung banjir yang terjadi di lingkungan tersebut.

Bila Wahidin Halim tak dapat meninjau langsung tempat tersebut, lanjut Bian, kepala dinas tingkat provinsi bisa mewakilinya.

Terdapat sekitar 50 rumah warga di tiga RW itu yang masih tergenang banjir sejak Kamis hingga hari ini.

"Airnya masuk ke teras rumah. Belum ada yang sampai masuk ke dalam bangunan rumah. Jadi, mereka masih di dalam rumah masing-masing," tutur Bian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Gibran Kunjungi Rusun Muara Baru, Warga: Semoga Bisa Teruskan Kinerja Jokowi

Megapolitan
Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Kunjungi Rusun Muara Baru, Gibran: Banyak Permasalahan di Sini

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh Tantenya, Bocah 7 Tahun di Tangerang Sempat Hilang

Megapolitan
ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

ODGJ Diamankan Usai Mengamuk dan Hampir Tusuk Kakaknya di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com