TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sebanyak 3.401 tenaga kesehatan di Tangerang Selatan belum disuntik dosis kedua pada vaksinasi Covid-19 tahap pertama.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menjelaskan, vaksinasi Covid-19 tahap pertama hampir rampung seiring dengan selesainya penyuntikan dosis pertama.
"(Vaksinasi Covid-19) yang untuk tenaga kesehatan sudah hampir selesai," ujar Benyamin saat diwawancarai, Jumat (19/2/2021).
Saat ini, kata Benyamin, pihaknya tengah mengejar penyelesaian vaksinasi Covid-19 dosis kedua yang kini sudah menyasar sekitar 6.135 tenaga kesehatan atau setara dengan 68,9 persen.
Baca juga: Pemkot Tangsel Bakal Rekrut 145 Relawan Pelacak Kasus Covid-19
Dengan demikian, masih tersisa 3.401 orang yang belum disuntik vaksin dosis kedua dari total 9.536 tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dosis pertama.
"Tahap atau dosis kedua itu ada 30 fasilitas kesehatan yang melayani. Sampai dengan 18 Februari 2021 secara kumulatif yang divaksin 6.135, atau 68,9 persen," ungkapnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Deden Deni menjelaskan, vaksinasi Covid-19 dosis pertama untuk tenaga kesehatan di Tangerang Selatan telah selesai.
Terdapat 9.536 tenaga kesehatan yang sudah disuntik vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech dosis pertama.
Baca juga: 90 Anggota TNI-Polri Penyintas Covid-19 Donasi Plasma Konvalesen kepada Pemkot Tangsel
Jumlah tersebut melebihi target yang dicanangkan Dinas Kesehatan saat mendata peserta vaksinasi tahap pertama.
"Sampai dengan 10 Februari 2021 yang divaksin 9.536 orang. Jumlah sasaran tenaga kesehatan 8.901 orang," ujar Deden dalam keterangannya, Kamis (11/2/2021).
Menurut Deden, jumlah tersebut bertambah lantaran terdapat tenaga kesehatan yang mendaftar secara manual pada saat vaksinasi Covid-19 mulai berjalan dan belum terinput di dalam sistem.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan juga langsung berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten untuk menambah jatah dosis vaksin bagi peserta yang mendaftar secara manual.
"Kekurangan vaksinnya kami melapor lagi ke provinsi. Yang terekam di sistem pusat itu kan sebanyak 8.901 orang yang menjadi target kami," kata Deden.
"Sisanya pendaftaran manual, yang selama ini belum mendaftar di sistem, kayak klinik-klinik, praktik pribadi," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.