Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Tata Kelola Air : Pemprov DKI Terlalu Dini Sebut Titik Banjir Menurun

Kompas.com - 20/02/2021, 09:08 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Tata Kelola Air dari Universitas Indonesia, Firdaus Ali mengatakan, Pemprov DKI terlalu dini menyebut titik banjir di Jakarta pada tahun 2021 menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Pernyataan Firdaus itu menanggapi klaim Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria yang menyebut jumlah titik banjir DKI Jakarta turun signifikan dari tahun ke tahun.

"Sepertinya terlalu dini Wagub (DKI) mengatakan demikian," kata Firdaus dalam wawancara bersama Kompas TV, Sabtu (20/2/2021).

Menurut Firdaus, puncak curah hujan belum terjadi di DKI Jakarta. Bahkan, sejumlah wilayah di Ibu Kota terendam banjir setelah hujan deras mengguyur Jakarta sejak Jumat (19/2/2021) malam.

Baca juga: Banjir Dua Meter Rendam Perumahan Garden City dan Total Persada Tangerang

Oleh karena itu, pernyataan terkait penurunan jumlah titik banjir hanya klaim pembelaan dari Pemprov DKI.

"Tapi saya maklum, mengerti, karena tidak ada pemerintahan yang mau disalahkan sehingga mereka akan membela diri," ujar Firdaus.

"Curah hujan kita belum mencapai puncak menurut saya. Tadi kan BMKG mengatakan bahwa minggu ini setidaknya tanggal 24 (Februari) akan ada potensi curah hujan tinggi. Sehingga terlalu dini jika Pemprov DKI mengatakan bahwa lebih baik dari tahun sebelumnya," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, jumlah titik banjir DKI Jakarta turun signifikan dari tahun ke tahun.

"Kalau melihat data dari tahun-tahun sebelumnya terdapat penurunan yang signifikan," ujar Riza dalam keterangan suara, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Bandingkan Banjir Jakarta Era Jokowi, Ahok, hingga Kini, Wagub DKI: Turun Signifikan

Menurut Riza, penurunan itu salah satunya terlihat dari jumlah titik pengungsian bagi warga terdampak banjir. Riza mengatakan, pada 2013 atau masa kepemimpinan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta, terdapat 1.115 titik pengungsian banjir di DKI Jakarta.

Kemudian, pada masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 2015, terdapat 337 titik pengungsian banjir.

"Sekarang di tahun 2018 tidak ada pengungsian, 2019 ada 13 titik pengungsian, 2020 ada 70 titik pengungsian, 2021 sedang kami rekap, baru 1-2 titik pengungsian," kata Riza.

Politikus Partai Gerindra ini menjelaskan, data terakhir banjir Jakarta 2021, terdapat 57 RT terdampak dari jumlah 37.470 RT yang ada di Jakarta dengan 182 KK mengungsi.

Menurut Riza, jumlah tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah RT yang ada di DKI Jakarta.

"Prinsipnya dari fakta dan data terjadi penurunan yang cukup signifikan berkat upaya kita semua dan masyarakat Jakarta yang mendukung program kami," kata Riza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com