JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengungsi banjir di Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (20/2/2021), mengaku kekurangan obat-obatan dan air minum. Bantuan sudah mulai datang tetapi masih terbatas jumlahnya.
Sekretaris Kampung Siaga Bencana Jakarta Timur, Sri Ruhayati menyatakan, sedikitnya 601 warga Cipinang Melayu telah mengungsi ke kampus Universitas Borobudur, pada Sabtu.
Sri menyatakan, bantuan dari berbagai pihak telah diterima pihaknya mengelola pengungsian korban banjir Cipinang Melayu. Namun, menurut Sri, bantuan yang diterima jumlahnya terbatas.
"Obat, susu, pampers, pakaian dalam terbatas banget, belum pada datang (bantuan)," ujar dia.
"Kalau makanan minuman ada tapi ya dicukup-cukupin lah," tambahnya.
Baca juga: Terdampak Banjir, 601 Warga Cipinang Melayu Mengungsi ke Universitas Borobudur
Seorang warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Teti (40), menyatakan hal yang serupa.
"Bantuan tahun ini kalau dibanding tahun lalu ya sedikit banget," kata Teti, Sabtu.
Teti mengaku anaknya yang masih berusia dua tahun membutuhkan pampers. Namun belum ada bantuan pampers yang datang. Obat-obatan pun belum ada. .
"Tadi ada sih puskesmas, tapi masih butuh minyak telon untuk anak kan dari kemarin kedinginan," ujar Teti.
"Ya butuh juga kasur, selimut, belum dapat. Kami di terpal gini aja dari pagi, dingin kan, makanya mulai nggak enak badan juga," sambungnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.