- Pademangan, Jakarta Utara: Pompa Mangga Dua
- Kembangan-Kedoya, Jakarta Barat: Pompa Green Garden
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengatakan, upaya lain untuk mencegah banjir di Jakarta adalah dengan menyiagakan 257 ekskavator dan 465 dump truck yang disiagakan setiap hari.
Bahkan, dalam beberapa hari ke depan, petugas akan disiagakan dengan sistem dua sif.
"Beberapa hari ke depan, kami akan tingkatkan lagi pelaksanaannya menjadi dua sif yang selama ini masih satu tim. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan kami bisa tingkatkan lagi sehingga memberikan dampak yang lebih baik," ucap Riza dalam siaran KompasTV, Minggu (21/2/2021).
Riza juga mengatakan bahwa program seperti naturalisasi dan normalisasi akan terus diigalakkan pada tahun ini. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta mengupayakan pembebasan lahan untuk mendukung program tersebut.
Baca juga: Mungkinkah Jakarta Bebas Banjir?
Sejumlah lokasi pengungsian disiapkan untuk mengantisipasi adanya pengungsi jika air mulai menggenang. Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah loias pengungsian.
Lalu, guna mengantisipasi penumpukan pengungsi, setiap luran dan camat menyediakan luas pengungsian hingga 2-3 kali dari luas sebelumnya. Lokasi tersebut turut disterilisasi serta telah dilengkapi dengan hand sanitizer dan tempat cuci tangan.
Kendati demikian, upaya-upaya tersebut tetap belum bisa mencegah banjir di Jakarta. Banjir lagi-lagi menggenangi sejumlah wilayah di Jakarta.
Bahkan kawasan elite di Kemang, Jakarta Selatan, tak luput dari genangan air. Meski dipenuhi restoran dan hotel mewah, daerah ini memang kerap menjadi langganan banjir tiap tahun. Namun, banjir tahun ini disebut menjadi yang terparah.
Pada Sabtu (20/2/2021), Jalan Kemang Raya kembali terendam banjir. Ruas jalan yang banjir terbentang sepanjang 300 meter. Tinggi banjir bervariasi, paling dalam diperkirakan mencapai 2 meter.
Baca juga: Surutnya Banjir di Cipinang Melayu dan Imbauan agar Tetap Waspada
Wilayah Cipinang Melayu yang sebelumnya diklaim bebas dari banjir pun ikut terendam air. Ketinggian air sempat mencapai 2-4 meter pada Sabtu (20/2/2021) pagi.
Ketinggian air pada Minggu (21/2/2021) pagi sempat turun. Berdasarkan pantauan jurnalis Kompas TV, Alfania Rizky, beberapa warga kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan sisa-sisa banjir.
Banjir yang sempat menyentuh ketinggian hingga 4 meter kini mulai surut. Kendati telah surut, tetapi ketinggian air masih mencapai 1,5 meter. Air pun sempat menggenangi sebagian ruas Jalan Jenderal Sudirman dengan ketinggian 30 sentimeter pada Sabtu malam.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebanyak 200 RT terdampak banjir. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta telah menyiagakan 26 lokasi pengungsian untuk 329 kepala keluarga (KK).
Jumlah pengungsi dan daerah yang tergenang air mulai surut pada Minggu (21/2/2021) pukul 09.00 WIB.
BPBD DKI Jakarta menyatakan, sebanyak jumlah pengungsi saat ini sebanyak 1.722 jiwa dari 514 KK. Semua pengungsi berasal dari Jakarta Timur.
Adapun jumlah RT yang tergenang sudah berkurang menjadi 49 RT yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Barat.
"Dan masih ada 10 lokasi pengungsian yang juga disiapkan di wilayah Jakarta Timur," kata Sabdo melalui keterangan tertulis, Minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.