Ia terus meminta maaf lantaran telah menggendong dirinya yang memiliki berat 80 kilogram.
“Saya minta maaf buat sebesar-besarnya. Tetep sehat terus buat Pak Kapolsek. mungkin karena pengetahuan ngga tau pak Kapolsek, saya minta maaf,” tambah Sukarni.
Iskandarsyah menceritakan, saat itu melihat Sukarni berada di dalam rumah di tengah banjir. Awalnya, ia dan tim evakuasi mengira Sukarni sendirian di rumah.
“Memang kebetulan aja di sana kita lihat ada sisa beberapa orang yang di rumah. Ibu itu kelihatan di jendela. Kita kira sendiri, ngga taunya ada cucunya,” ujar Iskandarsyah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/2/2021) sore.
Baca juga: Anies: Senin Dini Hari, Semua Titik Banjir Jakarta 100 Persen Surut
Awalnya, Sukarni menolak dievakuasi karena sedang sakit. Cucu Sukarni bilang ke tim evakuasi kalau neneknya tak kuat jalan kaki.
Akhirnya, Iskandarsyah sebagai yang termuda di antara anggota tim menggendong Sukarni.
“Kita tawarin digendong buat ke perahu. Nenek itu mau. Ya karena yang mampu gendong nenek itu saya aja. Kebetulan (saya) paling muda, ya kita bantu sebelum hujan lagi dan masih banyak warga lain yang perlu dibantu di lokasi,” kata Iskandarsyah.
Iskandarsyah mengaku tak merasa berat menggendong Sukarni. Di pikirannya yang terpenting adalah keselamatan para korban.
“Ngga terasa berat soalnya itu awal-awal kita masih banyak orang yang perlu dievakuasi bareng TNI dan relawan. Sebelum hujan nanti malah repot lagi,” tambah Iskandarsyah.
Urusan evakuasi dan gendong menggendong bukan hal pertama bagi Iskandarsyah. Ia telah melakukannya di beberapa kesempatan penanganan bencana.
“Kalau di polsek, baru ngerasain sekali aja banjir kemarin. Sebelumnya, udah beberapa kali,” ujar Iskandarsyah.
Saat itu, Polsek Cilandak dan TNI hanya memfasilitasi kegiatan penanganan bencana. Jalan Mandala Bawah 2, lanjut Iskandarsyah, merupakan daerah binaan polisi.
“Ada tiga titik parah hujan kita bagi wilayah penanganan sama Danramil dan camat. Kebetulan tempat saya yang banyak orang tuanya dan wilayah gang sempit,” kata Iskandarsyah.
Setelah itu, kegiatan evakuasi berlanjut. Tim mengevakuasi nenek-nenek yang sesak nafas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.