TANGERANG, KOMPAS.com - Total warga Kota Tangerang, Banten yang menjadi korban akibat banjir mencapai sekitar 15.000 orang.
Lebih dari setengah jumlah tersebut adalah warga Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyebut, jumlah tersebut merupakan data warga yang terdampak banjir sejak Sabtu (20/2/2021) hingga Minggu (21/2/2021).
Sebanyak 15.000 korban itu, lanjut dia, merupakan warga 12 kecamatan dari 13 kecamatan di Kota Tangerang.
Baca juga: Warga Periuk Kota Tangerang Kebanjiran Sejak Sabtu, Pompa Baru Dinyalakan Hari Ini
Berdasar catatan yang ada, wilayah yang tidak terdampak banjir hanya Kecamatan Benda.
"Total hampir 15.000 jiwa yang terdampak. Sekarang, sudah jauh berkurang karena tinggal wilayah (Kecamatan) Periuk yang masih parah," kata Arief kepada awak media, Senin (22/2/2021).
Arief mengaku, pihaknya masih belum menghitung estimasi kerugian yang dialami oleh warga akibat banjir tersebut.
"Belum kami hitung. Kami masih konsentrasi (terhadap) penanganan sekarang," ujar dia.
Camat Periuk, Maryono mengatakan, terdapat sekitar 8.500 warga di wilayahnya yang menjadi korban banjir itu.
Ribuan korban tersebut dari tujuh rukun warga (RW), yaitu RW 008, RW 011, dan RW 013 di Kelurahan Periuk; kemudian RW 021, RW 022, dan RW 025 di Kelurahan Gebang Raya.
"Di Kelurahan Gembor ada di RW 007, yang masuk ke Perumahan Total Persada," ucap Maryono ketika ditemui, Senin sore.
Baca juga: Periuk Kota Tangerang Terendam Banjir Sejak Sabtu, Ketinggian Air Masih 3,5 Meter
Ia menyatakan, seluruh korban banjir telah dievakuasi sejak Sabtu pekan lalu. Sebagian warga ada yang memilih untuk mengungsi ke rumah saudara masing-masing.
"Evakuasi mandiri sekitar 20 persen dan di tempat penampungan ada 80 persen," kata dia.
Untuk menangani banjir yang masih menggenangi tujuh RW tersebut, Maryono mengatakan, pihaknya hendak menyalakan pompa air pada hari ini.
Pompa tersebut baru dinyalakan hari ini karena listrik di lokasi rumah pompa dimatikan selama banjir. Banjir di lokasi rumah pompa baru surut hari ini.