JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat pada 22 Februari, 43 tahun silam, Masjid Istiqlal diresmikan.
Sampai hari ini, tak ada yang berubah dari arsitektur masjid terbesar di Asia Tenggara itu.
Meski baru selesai direnovasi besar-besaran, struktur bangunan masjid tak berubah.
Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal Abu Hurairah mengatakan, Masjid Istiqlal merupakan warisan budaya sehingga bentuk bangunannya tak boleh mengalami perubahan.
"UU mengatakan tidak boleh diubah. Arsitek yang memimpin sangat berhati-hati mengikuti anjuran semua instansi," kata Abu kepada Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Selain karena merupakan warisan budaya, arsitektur lama Istiqlal juga tetap dipertahankan karena punya makna yang mendalam.
Baca juga: Arsitek Masjid Istiqlal, Diandalkan Soekarno dan Dipinggirkan Rezim Orde Baru
Setiap lekuk arsitektur masjid yang dirancang oleh seorang Nasrani bernama Friedrich Silaban ini memiliki arti tersendiri.
Misalnya, kubah Masjid Istiqlal memiliki diameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia, 1945. Terdapat ukiran ayat kursi yang melingkari bagian dalam kubah.
Masjid tersebut juga ditopang oleh 12 tiang yang melambangkan hari kelahiran Nabi Muhammad yang jatuh pada 12 Rabiul Awal.
Selain itu, Masjid Istiqlal memiliki empat lantai balkon dan satu lantai dasar. Kelima lantai ini melambangkan lima Rukun Islam, jumlah shalat wajib dalam sehari, serta jumlah sila dalam ideologi negara Indonesia, Pancasila.
Lalu, di bagian luar masjid, terdapat menara yang memiliki tinggi 6.666 sentimeter. Angka ini melambangkan keseluruhan jumlah ayat dalam Al-Quran.
Baca juga: Masjid Istiqlal, Harapan Umat Islam yang Terwujud Setelah Kemerdekaan
Menara masjid yang hanya berjumlah satu ini melambangkan tanda keesaan Allah.
Di Masjid Istiqlal juga terdapat beduk raksasa yang terbuat dari pohon kayu meranti. Beduk ini berusia sekitar 300 tahun.
Di beduk tersebut terdapat ukiran kaligrafi berbahasa Arab gundul yang jika diperhatikan menyerupai sosok Semar dalam dunia perwayangan Jawa.
"Jadi maknanya itu bisa dikatakan perpaduan antara Islam dan Indonesia. Itu maknanya bagus sekali dan sampai saat ini tetap dipertahankan," ucap Abu Hurairah, yang sudah 13 tahun bekerja di Masjid Istiqlal.
Kompas.com juga telah berkunjung ke Masjid Istiqlal pasca-direnovasi.
Taman di masjid Istiqlal kini tampak lebih cantik dan rimbun. Berbagai pepohonan dan rumput hijau mendominasi pekarangan masjid.
Ada sejumlah pohon tua yang sudah lama tertanam, tetapi banyak juga pohon yang baru ditanam pada masa renovasi.
Bagian yang tak ditanami pohon dan rumput juga tampak rapi dengan dipasangi keramik hitam.
Baca juga: Masjid Istiqlal yang Mendobrak Desain Tradisional di Masanya. . .
Tempat duduk bagi pengunjung juga disediakan di sejumlah titik di pekarangan masjid. Selain itu, ada juga tempat penitipan sepatu dan barang.
Di sisi timur dibangun basement dua lantai untuk parkir kendaraan pengunjung. Di atas basement itu dibangun lapak untuk para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berjualan.
Masjid Istiqlal kini juga dipasangi lift berlapis kaca transparan menuju lantai dua atau area shalat. Lift ini dikhususkan bagi manula atau penyandang disabilitas.
Lalu, memasuki area dalam masjid, suasana megah langsung terasa berkat tiang-tiang pancang yang berkilauan.
Tiang pancang di Masjid Istiqlal kini dilapisi besi alumunium sehingga memantulkan cahaya ke seluruh area shalat.
Baca juga: Pidato Soekarno saat Pembangunan Istiqlal: Membuat Masjid, Buatlah! Jangan Kecil-kecilan!
Bagian langit-langit masjid juga turut dipercantik dengan ditambahkan lampu-lampu yang berkilauan.
Abu mengatakan, renovasi di bangunan masjid lebih difokuskan untuk memperindah dan mempercantik bangunan tanpa mengubah arsitekturnya.
Misalnya, marmer yang melapisi lantai dan dinding masjid digosok saat renovasi agar lebih berkilau, sedangkan marmer yang rusak diganti dengan yang baru.
Lalu, kubah di atas Masjid Istiqlal juga saat ini sudah dipasangi lampu. Dengan begitu, di malam hari, kubah itu terlihat cantik dan indah.
"Merenovasi tapi tidak meninggalkan yang awal," ujar Abu.
Misalnya, sistem kelistrikan kini sudah disesuaikan dengan teknologi terbaru yang lebih hemat daya. Bahkan, sebagian energi berasal dari tenaga matahari.
"Ramah lingkungan paling penting. Wattnya tidak besar, hemat listrik," kata Abu.
Lalu, sistem suara atau sound system di Masjid Istiqlal juga diinstal ulang dalam renovasi kemarin.
Baca juga: Megahnya Masjid Istiqlal Setelah Direnovasi, Bangunan Berkilauan hingga Manfaatkan Energi Surya
Sebelumnya, menurut Abu, sistem suara di Masjid Istiqlal tak begitu baik karena terhambat dengan kondisi masjid yang begitu besar dan ruangan yang terbuka.
"Jadi dulu kalau khotib khotbah itu ada jemaah yang enggak bisa mendengar," kata dia.
Kini, sound system sudah dipasang di sekeliling masjid sehingga ia meyakini, di mana pun posisi shalat, jemaah bisa mendengar suara khotib dan imam dengan baik.
Terakhir, Masjid Istiqlal juga dipasangi kamera CCTV dalam renovasi kemarin. Ada 100 kamera CCTV yang tersebar di berbagai titik masjid seluas 10 hektar ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.