TANGERANG, KOMPAS.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat bakal mengguyur wilayah Jabodetabek pada Selasa (23/2/2021) dan Rabu (24/2/2021).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Deni Koswara mengatakan, pihaknya hendak membuat kisdam di sejumlah wilayah yang berdekatan dengan sungai atau kali.
Untuk diketahui, kisdam adalah konstruksi bangunan air yang bersifat sementara berfungsi supaya air sungai tidak masuk ke dalam galian.
Pembuatan kisdam tersebut, lanjut Deni, akan dilakukan bersama dengan pihak Pemerintah Kota Tangerang.
Baca juga: Bocah Terseret Arus Kali Bintaro Ditemukan Tewas di Kali Japos Tangerang
Ia menyebut pembuatan kisdam juga bertujuan mencegah banjir susulan di wilayah Kota Tangerang.
Sebab, sebelumnya banjir melanda 12 kecamatan dari 13 kecamatan yang ada di Kota Tangerang pada Sabtu (20/2/2021) pekan lalu akibat hujan dengan intensitas tinggi serta luapan air dari berbagai sungai dan kali.
"Kami mau penambahan lain-lain sudah engga bisa, tapi minimal (kami) meminimalisir bikin kisdam," kata Deni kepada awak media, Selasa pagi.
"(Lalu), air yang masuk ke perumahan bisa kami kembalikan lagi," imbuh dia.
Baca juga: 15.000 Warga Kota Tangerang Jadi Korban Banjir, Mayoritas di Kecamatan Periuk
Secara terpisah, Camat Periuk Maryono mengatakan bahwa pihaknya hanya memberikan imbauan kepada lurah serta ketua rukun warga (RW) dan ketua rukun tetangga (RT) di wilayahnya.
Imbauan yang diberikan itu berisi peringatan adanya prediksi dari BMKG tentang hujan dengan intensitas tinggi.
"Bagi yang rumahnya tergenang air, mereka sudah siap-siap berkemas," tutur dia kepada awak media, Selasa pagi.
Untuk diketahui, wilayah di Kecamatan Periuk menjadi titik yang terdampak banjir paling parah sejak Sabtu pekan lalu.
Sebab, banjir setinggi 3,5 meter masih menggenangi sejumlah wilayah di kecamatan tersebut hingga Senin (22/2/2021) kemarin.
Adapun banjir setinggi 3,5 meter itu ada di Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk.
Salah seorang warga Kelurahan Periuk, Wahid (30) mengatakan, ketinggian air di RW 008 Kelurahan Periuk mencapai 3,5 meter. Ia mengaku, banjir di wilayah RW itu belum juga surut sejak Sabtu.
"Di bagian dalam (RW tersebut) ketinggiannya ada yang sampai 3,5 meter. Kalau di bagian luar, dekat ke jalan raya, tingginya sekitar 60-100 sentimeter," tutur Wahid ketika ditemui, Senin siang.
Selain wilayah RW 008, wilayah RW 011 juga masih terendam banjir hingga Senin kemarin.
Ketua RW 011 Tatak Sunarwan mengatakan, ratusan rumah di RW itu masih terendam banjir setinggi 1,5-2 meter.
Penyebab banjir di kawasan itu, lanjut Tatak, karena luapan dari Kali Cirarab dan hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (19/2/2021) pekan lalu.
Akan tetapi, Tatak mengatakan bahwa ketinggian air saat ini sudah berangsur surut sejak awal terjadinya banjir.
"Warga di sini evakuasi ada yang di rumah saudara atau tempat yang memang disediakan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.