Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Banjir Jakarta Dipertanyakan, Wagub DKI Beri Penjelasan

Kompas.com - 23/02/2021, 12:01 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan data banjir secara lengkap dalam beberapa tahun.

Pemprov DKI Jakarta, sebut Riza, juga tidak menyembunyikan data banjir per tahun. Menurut Riza, informasi yang diunggah merupakan data banjir besar yang pernah terjadi di Ibu Kota.

"Kalau teman-teman mau data setiap tahun, ada datanya, ada titik-titiknya, ada semua, lengkap. Silakan cek ke Kominfo dan SDA. Ini data yang ditampilkan data yang banjir besar yang hujan ekstrem saja," kata Riza melalui rekaman suara, Senin (22/2/2021) malam.

Sebelumnya, banyak pihak yang mempertanyakan data banjir yang diunggah melalui akun Instagram @dkijakarta. Sebab data yang disebutkan hanya mencantumkan banjir pada tahun 2002, 2007, 2013, 2015, 2020, dan 2021.

Baca juga: Kala Anies Pamer Penanganan Banjir Melalui Kesaksian Pengurus RT/RW

Sementara Kepala Dinas Informasi, Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Atika Nur Rahmania mengatakan, masyarakat dapat mengakses informasi banjir secara tepat waktu melalui aplikasi Pantau Banjir.

Aplikasi tersebut juga menyediakan data banjir lintas tahun dan dapat diakses melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/data-banjir-lintas-tahun.

Selain itu, data banjir lintas tahun juga tersedia dalam portal data terbuka Pemprov DKI Jakarta dan dapat diakses melalui tautan pada Jakarta Open Data pada https://data.jakarta.go.id/dataset/rekapitulasi-kejadian-banjir-pertahun.

Data banjir

Dalam data yang diunggah, Riza menyebut ada penurunan signifikan pada luas area yang tergenang. Pada tahun 2002, Pemprov DKI Jakarta mencatat, luas wilayah yang tergenang banjir mencapai 168 kilometer persegi.

Lalu pada tahun 2007 luas area yang tergenang 455 kilometer persegi. Pada tahun 2013 dan 2015 wilayah yang terendam seluas 240 kilometer persegi dan 281 kilometer pergi.

Kemudian pada tahun 2020, luasan area tersegnang 156 kilometer persegi. Pada banjir tahun 2021, Riza memaparkan, wilayah yang tergenang 4 kilometer persegi.

Baca juga: Janji Kampanye Anies dalam Mengatasi Banjir Jakarta yang Minim Realisasi...

Namun, penghitungan luas ini dilakukan berdasarkan penghitungan poligon luas area pada peta berbasis RT yang dapat dilihat pada situs Pantau Banjir.

Data yang ditampilkan juga menunjukkan jumlah pengungsi, area strategis yang tergenang, jumlah pengungsi, korban meninggal, waktu surut, curah hujan, jumlah RW yang tergenang, dan waktu surut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com