Sejak diumumkan sebagai pemenang sayembara pada 5 Juli 1955, Friedrich harus menunggu sampai akhir tahun itu untuk akhirnya mendapat imbalan sebagai pemenang desain Masjid Istiqlal.
Baca juga: Terowongan Silaturahmi yang Makin Mendekatkan Masjid Istiqlal-Gereja Katedral
Pada April 1956, Friedrich kemudian mendapat penawaran kerja dari Wakil Ketua Panitia Teknik Yayasan Masjid Istiqlal, Prof Ir Rooseno, agar menghasilkan desain lebih terperinci untuk keperluan pelaksanaan pembangunan.
Namun, Friedrich kembali merasa kecewa karena yang ditawarkan panitia masih jauh dari standar IRTA.
Masalah lain yang sempat Friedrich hadapi adalah terhentinya proyek pembangunan Masjid Istiqlal pada pertengahan hingga Desember 1965 karena tidak ada dana.
Padahal, tiang pancang pertama telah dipasang oleh Soekarno pada 24 Agustus 1961 sebagai tanda dimulainya proyek tersebut.
Estimasi biaya proyek yang sudah Friedrich susun pun meleset menyusul adanya fluktuasi harga dan inflasi.
Kala itu, nilai tukar rupiah terhadap mata uang dollar Amerika Serikat terus turun mulai 1949 sampai 1965.
Butuh 17 tahun untuk akhirnya Masjid Istiqlal selesai dibangun dan kemudian diresmikan pada 22 Februari 1978 oleh Presiden Soeharto.
Secara total, biaya pembangunan Masjid Istiqlal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN) adalah sebesar Rp 7 miliar dan 12 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.