JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan Mustajab menyebutkan, tembok pagar rumah milik ibu mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal roboh disebabkan sejumlah faktor.
Mustajab menyebutkan, curah hujan tinggi dan adanya sumur resapan di tepi lereng saluran membuat struktur tanah bergeser dan membuat tembok pagar roboh.
“Yang jelas curah hujan tinggi yang membanjiri lereng, membasahi lereng, termasuk sumur resapan itu kami tidak rekomendasi untuk dibangun di tepi-tepi lereng itu,” kata Mustajab saat ditemui di lokasi tembok roboh, Selasa (23/2/2021).
Menurut Mustajab, sumur resapan tidak boleh dibangun di tepi lereng. Sumur resapan di tepi lereng, lanjut Mustajab, membuat tanah di bagian bawah menjadi jenuh.
“Kalau jenuh, itu potensi untuk sleding atau untuk longsor itu sangat tinggi, apalagi ditambah curah hujan yang sangat lebat, itu kami tidak merekomendasikan,” tambah Mustajab.
Baca juga: Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Dino Patti Djalal: Itu Rumah Ibu Saya
Mustajab juga menduga kolam renang di belakang rumah ibu Dino Patti Djalal juga membuat tanah longsor dan merobohkan tembok pagar.
Mustajab menambahkan, air kolam renang juga bisa meresap ke tanah dan membuat jenuh.
“Tidak (direkomendasikan kolam renang dekat lereng) karena ini tidak kedap, sehingga bebannya air sendiri bisa meresap ke tanah bisa buat beban struktur ini jadi basah, menjadi jenuh,” kata Mustajab.
“Iya, kan kita enggak bisa jamin kolam renang ini benar kedap apa enggak. Ada kebocoran mungkin,” tambah Mustajab.
Tanah yang jenuh, lanjut Mustajab, berpotensi membuat struktur tanah menjadi basah dan mudah longsor.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan