Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Terjadi Kerumunan di RSUD Kembangan, Penerima Vaksin Covid-19: Hari Ini Kondusif

Kompas.com - 23/02/2021, 18:14 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah lansia penerima vaksin Covid-19 di RSUD Kembangan, Jakarta Barat menyatakan layanan vaksinasi Covid-19 pada hari ini berjalan dengan kondusif.

"Kondusif, ini menurut saya efektif ya, mereka juga sudah terlatih, pelayanannya cepat, sudah efektiflah," kata Zaini (68), salah seorang penerima vaksin Covid-19 di RSUD Kembangan, ketika ditemui Kompas.com Selasa (23/2/2021).

Zaini menjelaskan bahwa ia datang ke RSUD Kembangan sejak pukul 07.30 WIB.

"Saya daftar hari ini. Secara online, tapi dibantu sama pihak sini," ujar dia.

Baca juga: Apa Kriteria Lansia yang Tidak Bisa Divaksin Covid-19?

Ia menyatakan bahwa setelah mendaftar, ia harus menunggu giliran untuk melakukan screening sebelum menerima vaksin.

"Nunggu dulu, lalu dipanggil, isi formulir lagi. Petugas yang isiin. Lalu dicek tekanan darah terus di-screening penyakit apa saja yang pernah diderita. Diobservasi" ungkapnya.

Setelahnya, ia perlu kembali menunggu giliran untuk menerima suntikkan vaksin.

"Terus disuntik di lengan kiri. Ya rasanya kayak suntik biasanya," ucap Zaini.

Baca juga: Ini Lokasi Vaksinasi Covid-19 Kelompok Lansia di Jakarta

Setelah menerima vaksin Covid-19, Zaini menjalani observasi pasca vaksin selama 30 menit.

"Ini sudah selesai (suntik vaksin Covid-19), kita nunggu di sini 30 menit, diobservasi ada efek atau enggal," ungkapnya.

Namun, Zaini menyatakan tidak ada efek apapun yang dirasakan oleh dirinya usai menerima vaksin tersebut.

Mulyadi (62) juga menyatakan pelayanan vaksinasi Covid-19 hari ini berjalan dengan lancar.

"Animo masyarakan emang gede ya, Tadi sedikit ngantre, tapi waktu tunggunya sesuai lah, kondusif," ungkap Mulyadi, Selasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com