JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan unggas dan sejumlah anak kambing mati akibat terendam banjir di Gang Melati RT 010 RW 003, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Sabtu (20/2/2021).
Banjir di Gang Melati pada Sabtu lalu mencapai dua meter.
Warga RT 010 RW 003, Suparmin (40), mengatakan, ada 20 ayam kampung dan 40 bebek miliknya yang mati akibat banjir.
Hewan-hewan tersebut adalah hewan peliharaannya yang menurut rencana bakal dijual jelang Lebaran nanti.
“Itu posisi bebek itu kejebak air (banjir). Udah gitu, kejadian tengah malam, jadi enggak sempat buat nyelamatin apa pun,” ujar Suparmin saat ditemui Kompas.com, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Tembok Roboh di Kemang Timur XI, Dino Patti Djalal: Itu Rumah Ibu Saya
Menurut Suparmin, banjir kemarin adalah yang terparah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebelumnya, tinggi banjir berkisar 1-1,5 meter.
“Saya sudah antisipasi kandangnya dibuat agak tinggi biar enggak kerendam banjir. Cuma tahun ini tinggi airnya karena ditambah tembok roboh. Kalau kemarin kan sampai dua meter tingginya,” tambah Suparmin.
Adapun bebek miliknya saat itu berada di luar kandang. Sementara itu, sebagian ayamnya berada di kandang.
“Bebek yang selamat itu ada di kandang luar di posisi agak tinggi,” kata Suparmin.
Pantauan Kompas.com, sebuah kandang ayam di dekat rumahnya terbalik. Kandang-kandang hewan peliharaannya berada tak jauh dari saluran air yang meluap.
Baca juga: Dino Patti Djalal Akan Perbaiki Rumah Warga yang Tertimpa Tembok Rumah Ibunya
Suparmin menambahkan, ikan lele di empangnya turut hilang akibat banjir. Biasanya banjir tak mencapai empang ikan lele miliknya.
“Lele baru diisi 1.500 ekor. Kemarin beli Rp 2,5 juta,” ujar Suparmin.
Banjir di Gang Melati terbilang biasa terjadi menurut pengakuan warga.
Namun, adanya tembok pagar roboh milik ibu dari mantan Wakil Menteri Luar Dino Patti Djalal membuat air semakin tinggi.
Tingginya banjir disebabkan karena puing-puing reruntuhan tembok pagar menyumbat saluran air.