JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Yayat Supriatna berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat berkolaborasi dalam membangun infrastruktur dalam rangka mengantisipasi banjir di Ibu Kota.
Dia melanjutkan, pemerintah pusat dan daerah perlu membuat komitmen dan target besama, misalnya dalam melakukan pembebasan lahan untuk normalisasi sungai.
Dengan demikian, proses normalisasi bisa segera dilaksanakan.
"Jadi mudah-mudahan ke depan pemerintah pusat dan daerah (Pemprov DKI) satu visi, satu program, satu aksi, satu target," kata Yayat kepada Kompas.com, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Curah Hujan Ekstrem, Jakarta Tak Bisa Hanya Andalkan Sumur Resapan, Sungai Harus Dinormalisasi
Yayat menuturkan, pembangunan infrastruktur untuk menampung air perlu dilakukan.
Sebab, curah hujan di Jakarta saat ini sangat ekstrem. Kondisi tersebut diprakirakan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, sistem drainase dan infrastruktur pengendali banjir di Jakarta belum mendukung.
Bahkan, sistem drainase di Ibu Kota disebut hanya mampu menampung curah hujan hingga di bawah 100 milimeter per hari.
Padahal, curah hujan ekstrem di Jakarta sudah menyentuh angka 160 milimeter per hari.
"Bisa bayangkan bagaimana kita menyikapi persoalan banjir itu dengan persoalan masalah redesain dari infrastrukturnya belum mendukung," tutur Yayat.
Baca juga: Pakar Dorong Pemprov DKI Tuntaskan Pembebasan Lahan untuk Normalisasi Sungai
Yayat berkata, konsep penyelesaian banjir di Jakarta dilakukan dengan cara meningkatkan kapasitas seluruh sistem tata air yang ada, termasuk pembenahan 13 sungai, anak sungai, hingga drainase.
Adapun banjir kembali melanda Ibu Kota setelah diguyur hujan ekstrem dengan intensitas 150 milimeter per hari dalam beberapa hari. Namun, banjir kini disebut telah surut.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, semua titik banjir di Jakarta telah surut 100 persen pada Senin (22/2/2021) pukul 03.00 dini hari.
"Hari Senin dini hari jam 03.00 pagi tadi dipastikan 100 persen sudah surut," kata Anies dalam keterangan suara, Senin (22/2/2021).
Baca juga: Atasi Banjir di Jakarta Selatan, 5 Sungai Harus Dinormalisasi
Anies mengatakan, surutnya banjir Jakarta merupakan kerja keras seluruh jajaran dari Pemprov DKI Jakarta sehingga banjir tidak berlangsung lama.
Dia juga menjelaskan, banjir bisa tertangani sehari setelah bencana banjir terjadi. Setidaknya pada Minggu (21/2/2021), kata Anies, sudah 99 persen wilayah banjir berhasil kering.
"Alhamdulillah atas izin Allah, bi idznillah pada hari Minggu satu hari kemudian, 99,9 persen surut," ucap Anies.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.