TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum dapat memastikan waktu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Tangsel Deden Deni menjelaskan, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Dinkes Provinsi Banten terkait waktu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
"Ya kami masih menunggu jadwal, lokasi juga. Masih koordinasi kapan dan di mana pelaksanaannya," ujar Deden saat meninjau Gudang Farmasi Dinkes Tangsel, Rabu (24/2/2021).
Deden memperkirakan, pendaftaran peserta vaksinasi Covid-19 tahap kedua akan dilakukan melalui layanan SMS blast seperti tenaga kesehatan.
Baca juga: Dinkes Tangsel Terima 50.310 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tahap Kedua
Namun, peserta tahap kedua tidak bisa menentukan sendiri lokasi dan waktu vaksinasi Covid-19 karena sudah ditetapkan dalam sistem.
"Kayak tenaga kesehatan juga sepertinya, masih menggunakan SMS pendaftarannya, cuma lebih cepat tahap kedua, karena waktunya ditentukan," ungkapnya.
Sebelumnya, Dinkes Tangsel telah menerima sekitar 50.310 dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech untuk digunakan pada vaksinasi tahap kedua.
Vaksin Covid-19 itu tiba pada Selasa (23/2/2021) kemarin dan langsung disimpan dalam ruangan khusus di Gudang Farmasi Dinkes Tangsel.
"Kurang lebih 50.310 dosis vaksin untuk tahap kedua ini. Sasarannya antara lain ASN, TNI-Polri, ada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pedagang," ujar Deden.
Baca juga: PPKM Mikro Dinilai Efektif Tekan Pelanggaran Prokes dan RT Zona Merah di Tangsel
Deden mengatakan, sampai saat ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih terus melakukan pendataan dan belum dapat memastikan jumlah peserta vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Hal tersebut karena jumlah vaksin Covid-19 yang dibutuhkan jauh lebih banyak dibandingkan dosis yang tersedia.
Sehingga, pihaknya bersama dinas terkait harus berkoordinasi untuk menentukan skala prioritas penerima vaksin di Tangsel.
"Jadi saat ini kami ada skala prioritasnya, yang mana-mana saja yang didahulukan, karena jumlah (vaksin) yang terbatas," kata Deden
"Sementara kebutuhan lebih banyak daripada jumlah vaksin. Pelaksanaannya mungkin ada prioritas," sambungnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.