Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Tangsel Belum Pastikan Waktu Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Tahap Kedua

Kompas.com - 24/02/2021, 18:57 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) belum dapat memastikan waktu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

Pelaksana Tugas (Plt) Kadinkes Tangsel Deden Deni menjelaskan, pihaknya masih menunggu arahan lebih lanjut dari Dinkes Provinsi Banten terkait waktu pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

"Ya kami masih menunggu jadwal, lokasi juga. Masih koordinasi kapan dan di mana pelaksanaannya," ujar Deden saat meninjau Gudang Farmasi Dinkes Tangsel, Rabu (24/2/2021).

Deden memperkirakan, pendaftaran peserta vaksinasi Covid-19 tahap kedua akan dilakukan melalui layanan SMS blast seperti tenaga kesehatan.

Baca juga: Dinkes Tangsel Terima 50.310 Dosis Vaksin Covid-19 untuk Tahap Kedua

Namun, peserta tahap kedua tidak bisa menentukan sendiri lokasi dan waktu vaksinasi Covid-19 karena sudah ditetapkan dalam sistem.

"Kayak tenaga kesehatan juga sepertinya, masih menggunakan SMS pendaftarannya, cuma lebih cepat tahap kedua, karena waktunya ditentukan," ungkapnya.

Sebelumnya, Dinkes Tangsel telah menerima sekitar 50.310 dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biotech untuk digunakan pada vaksinasi tahap kedua.

Vaksin Covid-19 itu tiba pada Selasa (23/2/2021) kemarin dan langsung disimpan dalam ruangan khusus di Gudang Farmasi Dinkes Tangsel.

"Kurang lebih 50.310 dosis vaksin untuk tahap kedua ini. Sasarannya antara lain ASN, TNI-Polri, ada tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pedagang," ujar Deden.

Baca juga: PPKM Mikro Dinilai Efektif Tekan Pelanggaran Prokes dan RT Zona Merah di Tangsel

Deden mengatakan, sampai saat ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan masih terus melakukan pendataan dan belum dapat memastikan jumlah peserta vaksinasi Covid-19 tahap kedua.

Hal tersebut karena jumlah vaksin Covid-19 yang dibutuhkan jauh lebih banyak dibandingkan dosis yang tersedia.

Sehingga, pihaknya bersama dinas terkait harus berkoordinasi untuk menentukan skala prioritas penerima vaksin di Tangsel.

"Jadi saat ini kami ada skala prioritasnya, yang mana-mana saja yang didahulukan, karena jumlah (vaksin) yang terbatas," kata Deden

"Sementara kebutuhan lebih banyak daripada jumlah vaksin. Pelaksanaannya mungkin ada prioritas," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com