Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan IDI Usai 10 Nakes Puskesmas Jombang Terpapar Covid-19 meski Sudah Divaksinasi...

Kompas.com - 25/02/2021, 10:08 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sejumlah tenaga kesehatan masih berpotensi terpapar Covid-19, walaupun sudah menjalani vaksinasi. Sehingga, upaya pencegahan penularan dengan menerapkan protokol kesehatan tetap harus dilakukan saat beraktivitas.

Baru-baru ini, terjadi penularan SARS-CoV-2 di antara petugas Puskesmas Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan. Terdapat 22 orang yang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Puskesmas Jombang Mulyadi menjelaskan, 22 orang tersebut terdiri dari 15 tenaga kesehatan dan 7 siswa yang sedang menjalani magang kerja.

"Petugas 15 orang terpapar Covid-19 sama tujuh siswa PKL (praktik kerja lapangan)," ujarnya saat dihubungi, Rabu (24/2/2021).

Mereka diketahui positif Covid-19 setelah dinyatakan reaktif usai dua kali rapid test, lalu menjalani swab dengan metode polymerse chain reaction (PCR) pada Minggu (21/2/2021).

Baca juga: 15 Nakes dan 7 Siswa Magang di Puskesmas Jombang Terpapar Covid-19, Pelayanan Kesehatan Dibatasi

10 tenaga kesehatan sudah divaksin

Mulyadi mengungkapkan, sebagian besar petugas di Puskesmas Jombang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama.

Bahkan, 10 dari 15 tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu sudah menjalani vaksinasi.

"Sebagian besar sudah. Kurang lebih 10 dari yang terpapar itu," ujarnya saat dihubungi, Rabu (24/2/2021).

Belum diketahui kapan dan di mana para tenaga kesehatan tersebut terpapar Covid-19.

Baca juga: Dua Bidan Terpapar Covid-19, Layanan Persalinan di Puskesmas Jombang Dihentikan Sementara

Saat ini, 22 orang yang terpapar Covid-19 itu sudah menjalani isolasi mandiri karena berstatus orang tanpa gejala (OTG). Proses magang kerja para siswa tersebut juga dihentikan sementara.

"(Siswa) Kami sudah pulangkan ke sekolahnya masing-masing untuk perawatan. Semuanya isolasi mandiri di rumah masing-masing," ungkapnya.

Masih berpotensi tertular

Sebanyak 10 tenaga kesehatan yang sudah menjalani vaksinasi itu diduga tetap terpapar Covid-19 karena antibodi belum terbentuk 100 persen setelah penyuntikan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Banten Budi Suhendar menjelaskan, setiap orang yang menjalani vaksinasi tidak langsung kebal dari paparan Covid-19.

"Seseorang tidak langsung kebal 100 persen setelah disuntik vaksin Covid-19. Sebab, masih memerlukan waktu untuk meningkatkan antibodi di dalam tubuh," kata Budi kepada Kompas.com, Rabu.

Baca juga: 10 Tenaga Kesehatan Puskesmas Jombang Terpapar Covid-19 meski Sudah Divaksin, Ini Penjelasan IDI

Menurut Budi, peserta vaksinasi berpotensi terpapar Covid-19 karena antibodi tidak langsung terbentuk, walaupun sudah menerima penyuntikan dosis kedua

Diperlukan waktu yang cukup panjang sampai antibodi peserta vaksinasi Covid-19 meningkat atau terbentuk sepenuhnya.

Tetap harus disiplin protokol

Selain itu, lanjut Budi, kekebalan massal atau herd immunity di Tanah Air masih belum terbentuk karena vaksinasi Covid-19 masih terus berjalan.

Penyebaran dan penularan Covid-19 masih berpotensi bisa terjadi kapan dan di mana saja.

"Sehingga dapat saja seseorang yang sudah divaksin, terinfeksi Covid-19. Yang artinya, walaupun sudah divaksin, kita tetap harus melaksanakan upaya pencegahan selama bekerja dan saat berada di mana saja," kata Budi.

Untuk itu, Budi menegaskan bahwa ptenaga kesehatan yang sudah divaksin tetap harus melakukan pencegahan penularan Covid-19, khususnya selama menjalankan tugas.

"Walaupun sudah divaksin kedua, tetap protokol kesehatan harus dilakukan, karena secara komunal kekebalan kelompok juga belum terbentuk," pungkasnya.

Puskesmas tetap beroperasi

Adapun saat ini, Puskesmas Jombang masih tetap beroperasi. Walaupun pelayanan dan jam operasional saat ini dibatasi.

Menurut Mulyadi, pelayanan kesehatan bagi warga dikurangi 50 persen. Selain itu jam operasional dibatasi mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.

"Karena SDM (sumber daya manusia) yang intinya, kayak bidan, perawat, dokter, sampai sopir ambulans, ini kena," kata Mulyadi.

"Sekarang dikurangi 50 persen. Biasanya 100, sekarang dikurangi. Kemudian bukanya cuma jam 08.00 sampai jam 12.00 WIB," sambungnya.

Kendati demikian, layanan persalinan dialihkan sementara karena dua bidan yang bertugas di Puskemas tersebut turut terpapar Covid-19.

"Mulai hari ini dihentikan sementara, karena dua bidan kena (terpapar Covid-19," ungkapnya.

Mulyadi mengatakan pelayanan akan dialihkan sementara sampai bidan dan tenaga kesehatan lain yang terpapar Covid-19 selesai menjalani isolasi atau dinyatakan sembuh.

Warga yang ingin memeriksa kehamilan ataupun menjalani persalinan diimbau untuk mendatangi Puskemas atau rumah sakit terdekat yang ada di wilayah Ciputat.

"Kami alihkan ke Puskesmas terdekat kayak Sawah Baru atau Kampung Sawah. Kemudian bisa juga ke rumah sakit atau fasilitas perawatan lain di wilayah Ciputat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com