Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuma Kritik Anies tapi Tak Sentil Ganjar soal Banjir, PSI: Di Jateng Gubernurnya Mengaku Salah

Kompas.com - 26/02/2021, 07:05 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini menyebutkan alasan mengapa pihaknya tidak mengkritik daerah lain selain DKI Jakarta soal banjir.

Faldo mencontohkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di mana salah satu daerahnya, Kota Semarang, juga diterpa masalah banjir besar selama berhari-hari.

PSI tidak menyentil Ganjar karena, menurut Faldo, Gubernur Jawa tengah itu telah mengaku bersalah atas banjir di Semarang.

Baca juga: Saat Rencana PSI Interpelasi Anies soal Banjir Tidak Didukung Fraksi Lain di DPRD DKI

"Jateng itu kan sudah mengaku salah, itu gubernurnya (Ganjar): 'Salah saya itu.' Sudah. Setelah itu diperbaiki kan apa yang salah," ujar Faldo saat konferensi pers virtual, Kamis (25/2/2021).

Ganjar yang mengaku salah atas banjir di Semarang, lanjut Faldo, layak diapresiasi.

Hal tersebut, sambungnya, tidak terlihat pada Gubernur DKI Anies Baswedan yang PSI nilai menyudutkan pihak lain atas persoalan banjir di Jakarta.

"Kan kalau mau benar harus mengaku (salah) dulu, bagus itu enggak nyalahin orang. Kalau Pak Anies itu kan bukan soal proses yang sudah dilakukan, (tetapi justru menyalahkan) banjir kiriman lah," Faldo menjelaskan.

Faldo menyoroti sikap Anies yang menyebut banjir di Jakarta pekan lalu adalah kiriman dari kota tetangga bertopografi lebih tinggi seperti Kota Depok dan Bogor.

Padahal, menurut Faldo, pintu air di Depok dan Bogor dalam kondisi normal setelah dicek langsung.

Karena itu, PSI pun bersuara mengkritik pernyataan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang menyalahkan banjir kiriman sebagai penyebab banjir di sejumlah daerah di Ibu Kota pekan lalu.

Tak hanya itu, Faldo menambahkan bahwa pihak PSI beranggapan Anies dan jajarannya terkesan tidak terbuka mengenai program pengendalian banjir.

Sehingga, PSI menyampaikan kritik yang cukup keras, menurutnya.

"Kalau menurut kami memang banyak sekali sih yang tidak terbuka yang disampaikan Pak Anies, itu kenapa kami kritik sangat kencang," kata Faldo.

Kritik dari Plt Ketum PSI

Sebelumnya, pihak PSI lain juga mengkritik banjir Jakarta ketika Bendungan Katulampa berstatus normal.

Baca juga: Muncul Rencana PSI Interpelasi Anies soal Banjir, Apa Maknanya?

Adalah Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang mengatakan Anies hanya melempar kesalahan bencana banjir pada curah hujan yang tinggi dan banjir kiriman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com