JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah Feri Saut Simanjuntak, korban penembakkan seorang oknum polisi berinisial Bripda CS di sebuah kafe di Cengkareng, Jakarta Barat, diberangkatkan ke Medan, Sumatra Utara, Kamis (25/2/2021) malam. Feri akan dimakamkan di sana.
Sebelum diberangkatkan ke Medan, jenazah Feri sempat dibawa ke rumah ibu mertuanya di kawasan Pesing, Kedoya Utara.
"Kemarin ke sini dulu, jam 21.00 WIB-lah kira-kira. Dua jam di sini, terus dibawa ke Medan," kata Lilis, tetangga Atik, ibu mertua Feri, Jumat.
Baca juga: Anaknya Tewas Ditembak Polisi di Kafe Cengkareng, Ayah Korban: Jangan Kematian Dibalas dengan Mati
Seorang tetangga lainnya, Koi menyatakan, istri Feri, kakak ipar Feri, dan ibu mertua Feri juga berangkat ke Medan.
"Dibawa pakai ambulans kemarin jenazah ke sini, istrinya pingsan beberapa kali, masih enggak bisa percaya," kata Koi, Jumat.
"Istrinya disuruh makan enggak mau. Dia bilang sambil nangis 'Mau makan tapi Feri-nya bangun'," ujar Lilis.
Lilis, yang rumahnya persis di sebelah rumah ibu mertua Feri, menyatakan Feri sering datang untuk berkunjung. Ia mengenal Feri sebagai sosok yang pendiam.
"Feri pendiam, tapi baik banget orangnya," kata Lilis.
Tetangga lainnya, bernama Umi juga menyatakan hal yang sama.
"Dia memang pendiam, tapi misalnya ada makanan atau ada apa gitu, pasti nawarin kita. Orang baik," jelas Umi.
Para tetangga menyatakan tak mengenal Feri secara mendalam.
Mereka menyatakan bahwa Feri lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah.
Feri merupakan salah satu dari tiga orang yang tewas ditembak oknum polisi berinisial Bripda CS di kafe RM, Cengkareng, Kamis kemarin. Feri adalah pegawai di kafe itu.
Selain Feri, dua korban yang meninggal dunia lainnya adalah Sinurat, anggota TNI AD yang merupakan keamanan kafe RM, dan Manik, kasir kafe RM.
Seorang korban penembakan lainnya adalah Hutapea, manager dari Kafe RM. Hutapea mengalami luka-luka dan masih dirawat si rumah sakit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memaparkan kronologi peristiwa penembakan yang terjadi kemarin. Yusri menjelaskan, CS datang ke kafe itu sekitar pukul 02.00 WIB.
"Sekitar pukul 02.00, tersangka CS ke TKP, melakukan kegiatan minum-minum," kata Yusri.
Pelaku kemudian ingin meninggalkan kafe setelah dua jam berada di lokasi. Namun, CS enggan membayar tagihan minuman sebesar Rp 3.335.000.
Hal itu pun memicu keributan.
"Sekitar pukul 04.00, karena kafe mau tutup, saat (CS) ingin membayar, terjadi cekcok dengan pegawai," kata Yusri.
Tiba-tiba, pelaku mengeluarkan senjata api dan menembak para korban.
"CS mengambil senjata api, melakukan penembakan ke empat orang," tambah Yusri.
Tiga dari empat orang yang ditembak itu tewas.
CS kemudian diamankan Polsek Kalideres, Jakarta Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.