TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Matahari baru menampakkan sinarnya, Jumat (26/2/2021), tetapi warga RW 005 Kampung Cilalung, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, telah ramai berkumpul di lapangan.
Warga yang umumnya perempuan itu berkelompok secara terpisah. Alasannya karena pandemi Covid-19 masih terjadi.
Di antara mereka, ada yang sibuk mengemas beragam jenis sayuran.
Tiap kantong sayuran kemudian digantungkan pada tiang kayu berwarna biru menyerupai jemuran.
Kegiatan yang disebut "gerakan sayuran gantung" itu dimulai sejak Mei 2020 untuk membantu warga sekitar yang terdampak pandemi Covid-19.
Baca juga: Kala Suami Istri di Periuk Kebanjiran, tapi Tak Mau Dievakuasi karena Takut Tertular Covid-19
Mulanya, kegiatan ini digelar tiap hari. Namun, dua bulan terakhir, gerakan sayur gantung hanya dilaksanakan tiap Jumat karena jumlah penerimanya menurun.
Penerima sayur gantung yang semula berjumlah lebih dari 200 orang, kini tercatat tinggal 120-150 orang.
"Warga di sini banyak yang terdampak pandemi, kemudian saya dan beberapa warga bantu dengan sayuran di kantong, kemudian digantung," ujar Murniati, inisiator gerakan sayur gantung, saat ditemui.
Murniati menyampaikan, tak sedikit warga di kampungnya yang dirumahkan, tetapi mereka harus tetap bertahan hidup.
"Kan banyak yang tinggalnya di kontrakan, mereka banyak bekerja paruh waktu, banyak juga diputus hubungan kerjanya, jadi kami melihat dari situ," ucap Murniati.
Sebanyak 130 paket sayuran yang dikemas Murniarti dan 12 rekannya ke dalam plastik bening dinanti oleh warga yang menunggu sejak pukul 06.00 WIB.
Satu per satu warga datang silih berganti mengambil sayur yang dikemas oleh para pegiat.
"Isi sayur macam-macam. Misal ada bayam, kangkung, ada tempenya, terus kemudian ada bumbunya yang sudah kami, pengurus, atur komposisinya," kata Murniati.
Baca juga: Kisah Asep Badut Bertahan Hidup di Masa Pandemi, Jual Alat Atraksi hingga Jadi Tukang Las
Penerima sayur gantung, Annisa (50) mengaku sangat terbantu dengan adanya distribusi sayur gratis dari para tetangganya itu.
Annisa datang bersama dua anaknya. Dia duduk di atas batu bata lapangan bulutangkis menunggu antrean dengan warga lain demi mendapatkan sayur.
"Sangat membantu sayuran gantung ini, makanya saya usahakan datang pagi banget untuk dapat sayur masih segar dan isinya lumayan," kata Annisa sambil tertawa.
Pemberian sayur gantung sangat bermanfaat bagi Annisa dan keluarga di tengah ekonomi yang terimpit.
Annisa menjadi salah satu pekerja yang dirumahkan karena dampak pandemi Covid-19.
"Saya kena pengurangan (karyawan), kerja awalnya di Tanah Abang. Suami kerja videografer juga dirumahkan. Sayur bermanfaat saya nikmati sama tiga anak, suami, dan ibu," kata Annisa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.