Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan Sayur Gantung, Cara Warga Cilalung Tangsel Bantu Sesama di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 27/02/2021, 06:15 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Matahari baru menampakkan sinarnya, Jumat (26/2/2021), tetapi warga RW 005 Kampung Cilalung, Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, telah ramai berkumpul di lapangan.

Warga yang umumnya perempuan itu berkelompok secara terpisah. Alasannya karena pandemi Covid-19 masih terjadi.

Di antara mereka, ada yang sibuk mengemas beragam jenis sayuran.

Tiap kantong sayuran kemudian digantungkan pada tiang kayu berwarna biru menyerupai jemuran.

Kegiatan yang disebut "gerakan sayuran gantung" itu dimulai sejak Mei 2020 untuk membantu warga sekitar yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Kala Suami Istri di Periuk Kebanjiran, tapi Tak Mau Dievakuasi karena Takut Tertular Covid-19

Mulanya, kegiatan ini digelar tiap hari. Namun, dua bulan terakhir, gerakan sayur gantung hanya dilaksanakan tiap Jumat karena jumlah penerimanya menurun.

Penerima sayur gantung yang semula berjumlah lebih dari 200 orang, kini tercatat tinggal 120-150 orang.

"Warga di sini banyak yang terdampak pandemi, kemudian saya dan beberapa warga bantu dengan sayuran di kantong, kemudian digantung," ujar Murniati, inisiator gerakan sayur gantung, saat ditemui.

Murniati menyampaikan, tak sedikit warga di kampungnya yang dirumahkan, tetapi mereka harus tetap bertahan hidup.

"Kan banyak yang tinggalnya di kontrakan, mereka banyak bekerja paruh waktu, banyak juga diputus hubungan kerjanya, jadi kami melihat dari situ," ucap Murniati.

Sebanyak 130 paket sayuran yang dikemas Murniarti dan 12 rekannya ke dalam plastik bening dinanti oleh warga yang menunggu sejak pukul 06.00 WIB.

Satu per satu warga datang silih berganti mengambil sayur yang dikemas oleh para pegiat.

"Isi sayur macam-macam. Misal ada bayam, kangkung, ada tempenya, terus kemudian ada bumbunya yang sudah kami, pengurus, atur komposisinya," kata Murniati.

Baca juga: Kisah Asep Badut Bertahan Hidup di Masa Pandemi, Jual Alat Atraksi hingga Jadi Tukang Las

Penerima sayur gantung, Annisa (50) mengaku sangat terbantu dengan adanya distribusi sayur gratis dari para tetangganya itu.

Annisa datang bersama dua anaknya. Dia duduk di atas batu bata lapangan bulutangkis menunggu antrean dengan warga lain demi mendapatkan sayur.

"Sangat membantu sayuran gantung ini, makanya saya usahakan datang pagi banget untuk dapat sayur masih segar dan isinya lumayan," kata Annisa sambil tertawa.

Pemberian sayur gantung sangat bermanfaat bagi Annisa dan keluarga di tengah ekonomi yang terimpit.

Annisa menjadi salah satu pekerja yang dirumahkan karena dampak pandemi Covid-19.

"Saya kena pengurangan (karyawan), kerja awalnya di Tanah Abang. Suami kerja videografer juga dirumahkan. Sayur bermanfaat saya nikmati sama tiga anak, suami, dan ibu," kata Annisa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com