Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Sunyi Yatno Gondrong, Jadi Petani Anggur di Belantara Ibu Kota

Kompas.com - 01/03/2021, 12:15 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Banyak yang datang ke sini. Ada saja setiap hari, mulai dari Depok, Bandung, hingga Payakumbuh. Mereka icip-icip," tutur Yatno.

Yatno juga sering memberikan pelatihan di kebunnya. Beberapa mahasiswa pun pernah datang untuk meneliti.

"Pernah ada mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ke sini," kata dia.

Baca juga: Hanya 5 Ha dari 300 Ha Sawah di Jakarta Tak Akan Berubah Peruntukan

Harga bibit yang bervariasi

Yatno menyebutkan, setidaknya ada 90 jenis bibit anggur ditanam di kebunnya.

"Ada yang dari Rusia, Jepang, Amerika Serikat, Ukraina, India, dan seterusnya. Buahnya pun banyak warna, banyak bentuk," ujar dia.

Harga bibitnya pun bervariasi, tergantung jenisnya.

"Ada yang Rp 125.000 per bibit, ada juga yang kisaran Rp 1,5 juta sampai Rp 2,5 juta, bahkan ada yang terjual Rp 12 juta," ucap pria yang juga anggota penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) itu.

Baca juga: Mandiri di Tengah Covid-19, Kampung Anggur Kota Tangerang Produksi Masker dan Bahan Pangan Sendiri

Yatno saat ini masih fokus pada penjualan bibit.

"Kalau buahnya, kami sajikan untuk pengunjung. Untuk icip-icip, kalau cocok di lidah, kami tawarkan bibitnya," kata dia.

Jalan sunyi petani Ibu Kota

Di era seperti ini, tak banyak yang mengambil jalan menjadi petani. Terlebih di tengah Ibu Kota.

Namun, Yatno berani mengambil jalan sepi dengan menjadi petani anggur di Ibu Kota.

"Kita harus mengubah mindset, petani di kota tidak harus di lahan yang luas," kata Yatno.

Yatno merasa bangga menjadi petani Ibu Kota.

"Lebih menemukan rasa kebanggaan, orang semula tidak tahu, sekarang jadi tahu ada berbagai jenis anggur di dunia," kata Yatno.

"Yang tadinya orang tahunya anggur di supermarket, di sini ada pohonnya dan bisa dipetik langsung," imbuh dia.

Yatno juga terus berupaya menyemangati generasi muda bahwa peteni itu keren.

"Petani itu keren, kok. Tidak harus main kotor-kotoran. Sekarang banyak teknologi yang mengarah ke pertanian modern," kata pria yang kini memiliki empat karyawan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com