Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Sepeda di Sudirman Diterobos Mobil, Sudinhub Bilang Hanya Bisa Patroli Pagi dan Sore

Kompas.com - 01/03/2021, 17:04 WIB
Ihsanuddin,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Harian Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Pusat Syamsul Mirwan mengatakan, pihaknya hanya bisa mengerahkan petugas untuk menjaga jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman pada pagi dan sore hari.

Di luar jam patroli itu, ia mengakui bahwa jalur sepeda permanen yang telah dipasangi pembatas beton itu diserobot kendaraan bermotor.

"Kami hanya bisa jaga pagi pukul 05.30-08.00 WIB dan sore pukul 16.00-18.00 WIB," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Baca juga: Viral, Video Mobil Masuk Jalur Sepeda Permanen di Jalan Jenderal Sudirman

Syamsul menyebutkan, jam tersebut dipilih karena banyaknya pesepeda yang melintas.

"Kami enggak mungkin menjaga 24 jam karena personel kami terbatas," kata dia.

Ia menilai banyak pengendara tak bertanggungjawab memanfaatkan kondisi itu. Mereka memanfaatkan jalur sepeda untuk menerobos kemacetan Jakarta saat tak ada petugas yang berjaga.

Ia berharap masyarakat bisa lebih sadar agar tak mengambil ruas jalan yang bukan haknya.

"Ya ini kan jalurnya baru. Lama kelamaan kami harapkan masyarakat jadi lebih sadar," ujarnya.

Ia juga berharap pihak kepolisian turut melakukan tilang terhadap pengendara yang menerobos jalur sepeda. Ini termasuk dengan mengaktifkan sistem tilang elektronik di sepanjang jalur sepeda.

"Kalau kami dari dishub kan tidak bisa menilang, hanya bisa mengimbau saja," katanya.

Video yang merekam momen sebuah mobil berada di jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, viral di media sosial. Mobil berwarna hitam tersebut berusaha melewati jalur sepeda di Jalan Jenderal Sudirman di sekitaran kompleks Gelora Bung Karno (GBK).

Mobil itu menyalakan lampu sein kiri. Di depannya ada sepeda lipat berwarna biru yang berhenti. Mobil lalu membunyikan klakson.

“Ini kan jalur sepeda ya, Om?” kata seorang perempuan dalam video tersebut.

“Ya terus,” ujar seorang laki-laki dalam video.

Video tersebut berdurasi 22 detik dan awalnya diunggah oleh akun Instagram Koalisi Pejalan Kaki. Saat dikonfirmasi, Ketua Koalisi Pejalan Kaki, Alfred Sitorus, mengatakan video tersebut diambil pada Jumat lalu. Saat itu, mobil baru keluar dari sebuah pintu gerbang kawasan GBK.

“Video itu dibuat sebagai bentuk protes karena mobil masuk ke jalur sepeda terproteksi,” ujar Alfred saat dihubungi Kompas.com, Minggu (28/2/2021) sore.

Ia mengatakan, mobil tersebut akhirnya mundur karena ada sepeda yang diparkirkan di depannya.

Jalur sepeda permanen di Jalan Sudirman-Thamrin mulai diuji coba pada Jumat lalu.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta Rudy Saptari mengatakan, uji coba akan berlangsung selama tahap penyempurnaan jalur sepeda permanen yang ditargetkan rampung akhir Maret 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com