Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerobos Ring 1 Minta Maaf, Mantan Komandan Paspampres: Itu Urusan Lain, Polisi Perlu Tindak Tegas

Kompas.com - 01/03/2021, 17:12 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah di akun Instagram @bodatnation menjadi viral di media sosial baru-baru ini.

Video tersebut memperlihatkan sejumlah petugas Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) berusaha memberhentikan konvoi pengendara motor.

Hal yang menjadi sorotan yaitu seorang petugas tampak menendang salah satu pengendara sembari memegang pistol.

Baca juga: Penerobos Ring 1 Minta Maaf, Mengaku Khilaf dan Tak Berniat Rusak Citra Paspampres

Video itu kemudian diketahui diambil di kawasan ring 1, tepatnya Jalan Veteran III, belakang Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.

Untuk diketahui, ring 1 adalah area di sekitar Istana Kepresidenan yang dijaga ketat oleh aparat bersenjata sehingga masyarakat umum tidak boleh melewati ruas tersebut tanpa izin.

Setelah video itu viral, salah satu anggota rombongan motor itu kemudian menyatakan kesiapan untuk mengklarifikasi dan melontarkan permohonan maaf.

"Gaess untuk kejadian kemarin di lingkungan istana negara, gw udah koordinasi dan beritikad baik untuk mediasi dengan pihak paspampres dan sudah disambut baik," tulis pemilik akun @jetliwandana2 yang diduga sebagai pengendara yang ditendang Paspampres, Sabtu (27/2/2021).

Baca juga: Heboh Pengendara Motor Terobos Kawasan Ring 1: Ditendang Paspampres, Minta Maaf, hingga Ditilang

"Gw dan teman-teman akan klarifikasi dan mengajukan permohonan maaf di depan media nasional senin nanti. Doakan semuanya lancar mohon dukungan temen-temen semua," lanjutnya.

Rombongan motor yang menerobos ring 1 itu akhirnya resmi memohon maaf, Senin (1/3/2021).

"Saya dan rekan-rekan berinisiatif hadir untuk mengklarifikasi hal tersebut dan saya meminta maaf sebesar-besarnya pada satuan Paspampres dan jajaran anggota yang bertugas saat kejadian berlangsung," ujar perwakilan pengendara motor gede (moge), Halid Darmawan, dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Senin.

Harus tetap diusut

Mantan Komandan Paspampres Letjen (Purn) Nono Sampono meminta polisi untuk tetap mengusut kasus pengendara motor yang menerobos ring 1 tersebut.

"Ya. Karena bagaimanapun juga, dia (pelaku) menggunakan medsos, HP, dia rekam dan terpantau oleh petugas dan polisi. Saya kira dia akan berhadapan dengan ketentuan yang dilanggarnya," kata Nono dalam wawancara kepada Kompas TV, Minggu (28/2/2021).

Menurut Nono, permohonan maaf yang disampaikan para pengendara moge tersebut tidak bisa menghapuskan fakta adanya pelanggaran.

"Mohon maaf itu urusan lain lagi. Saya kira (pengusutan) polisi itu harus karena jika tidak, ini akan berlanjut terus. Saya khawatir jika tidak ada tindakan keras dari aparat, masyarakat akan bertindak sendiri, main hakim sendiri," ujarnya.

"Saya minta aparat kepolisian harus tegas," tambahnya.

Baca juga: Mantan Komandan Paspampres: Polisi Perlu Tindak Keras Pengendara Motor yang Terobos Ring 1

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com