JAKARTA, KOMPAS.com - Modifikasi cuaca untuk mencegah banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) masih terus dilakukan.
Kepala Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Jon Arifian mengatakan, hingga saat ini, total 23.600 kilogram atau 23,6 ton garam sudah ditebar dari atas pantai timur Lampung, Selat Sunda, Ujung Kulon, sampai ke perairan selatan Provinsi Banten.
"Sampai dengan hari ini sudah 23,6 ton garam. Hari ini kemungkinan terakhir," kata Jon saat dikonfirmasi, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Tanggapi Wacana Interpelasi F-PSI soal Banjir Jakarta, Wagub DKI: Kami Persilakan
Jon mengatakan, tidak ada lagi cuaca peringatan ekstrem dari BMKG sehingga program modifikasi cuaca dapat diakhiri.
"Berakhirnya program masih menunggu keputusan BNPB, sedang diusulkan," ujar Jon.
Adapun teknologi modifikasi ini dimulai sejak Minggu (21/2/2021).
Ini dilakukan merespons peringatan BMKG yang memprediksi akan terjadi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek hingga akhir Februari.
Upaya ini merupakan kerja sama antara BPBD DKI Jakarta, BMKG, BPPT, dan didanai oleh BNPB, sedangkan pesawat dari TNI AU.
Jon mengatakan, tujuan modifikasi cuaca ini untuk menimimalkan curah hujan.
"Sehingga potensi curah hujan yang terjadi tidak berdampak banjir atau genangan air. Itu tujuannya," kata dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.